Assalamualaikum wr.wb
Hallo sahabat semuanya kali ini saya mau share tentang penetapan
kadar HB dengan metode sahli.
LAPORAN PRAKTIKUM
PENETAPAN KADAR HEMOGLOBIN ( HB )
DENGAN METODE SAHLI
I . TINJAUAN PUSTAKA
Darah adalah medium untuk transportasi jarak jauh berbagai
bahan antara sel dan lingkungan eksternal atau antara sel itu sendiri. Warna
merah darah keadaannya tidak tetap bergantung pada banyaknya oksigen dan
carbondiosida di dalamnya. Darah yang banyak mengandung CO2 warnanya merah tua.
Adanya O2 dalam darah diambil melalui pernafasan, dan zat ini sangat berguna
pada peristiwa pembakaran atau metabolisme dalam tubuh. Visikositas atau
kekuatan darah lebih kental dari pada air yang mempunyai BJ 1,041 − 1,067,
temperatur 38⁰C dan pH 7,37 – 7,45.
Hemoglobin merupakan protein yang
terdapat dalam sel darah merah atau eritrosit, yang memberi warna merah pada
darah. Hemoglobin terdiri atas zat besi yang merupakan pembawa oksigen. Kadar
hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain metode Sahli,
oksihemoglobin atau sianmethhemoglobin. Metode Sahli tidak dianjurkan karena
memiliki kesalahan yang besar, alatnya tidak dapat distandardisasi, dan tidak
semua jenis hemoglobin dapat diukur, seperti sulfhemoglobin, methemoglobin dan
karboksihemoglobin. Dua metode yang lain (oksihemoglobin dan sianmethemoglobin)
dapat diterima dalam hemoglobinometri klinik. Namun, dari dua metode tersebut,
metode sianmethemoglobin adalah metode yang dianjurkan oleh International
Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) sebab selain mudah
dilakukan juga mempunyai standar yang stabil dan hampir semua hemoglobin dapat
terukur, kecuali sulfhenoglobin.
Penetapan Hb metode Sahli
didasarkan atas pembentukan hematin asam setelah darah ditambah dengan larutan
HCl 0.1N kemudian diencerkan dengan aquadest. Pengukuran secara visual dengan
mencocokkan warna larutan sampel dengan warna batang gelas standar. Metode ini
memiliki kesalahan sebesar 10-15%, sehingga tidak dapat untuk menghitung indeks
eritrosit. Penetapan kadar Hb metode oksihemoglobin didasarkan atas pembentukan
oksihemoglobin setelah sampel darah ditambah larutan Natrium karbonat 0.1% atau
Ammonium hidroksida. Kadar Hb ditentukan dengan mengukur intensitas warna yang
terbentuk secara spektrofotometri pada panjang gelombang 540 nm. Metode ini
tidak dipengaruhi oleh kadar bilirubin tetapi standar oksihemoglobin tidak
stabil. Metode sianmethemoglin didasarkan pada pembentukan sianmethemoglobin
yang intensitas warnanya diukur secara fotometri. Reagen yang digunakan adalah
larutan Drabkin yang mengandung Kalium ferisianida (K3Fe[CN]6) dan kalium
sianida (KCN). Ferisianida mengubah besi pada hemoglobin dari bentuk ferro ke
bentuk ferri menjadi methemoglobin yang kemudian bereaksi dengan KCN membentuk
pigmen yang stabil yaitu sianmethemoglobin. Intensitas warna yang terbentuk
diukur secara fotometri pada panjang gelombang 540 nm. Selain K3Fe[CN]6 dan
KCN, larutan Drabkin juga mengandung kalium dihidrogen fosfat (KH2PO4) dan
deterjen. Kalium dihidrogen fosfat berfungsi menstabilkan pH dimana rekasi
dapat berlangsung sempurna pada saat yang tepat. Deterjen berfungsi mempercepat
hemolisis darah serta mencegah kekeruhan yang terjadi oleh protein plasma.
Hemoglobin berperan penting dalam
mempertahankan bentuk sel darah merah dan memberi warna merah pada darah.
Struktur hemoglobin yang abnormal bisa mengganggu bentuk sel darah merah dan
menghambat fungsi dan aliran darah melewati pembuluh darah. beberapa kondisi
yang berkaitan dengan jumlah SDM dan Hb yaitu :
1.
Jumlah SDM normal tapi kadar Hb kurang
karena ukuran SDM lebih kecil daripada normal yang disebut anemia mikrositik.
2.
Jumlah SDM normal tetapi kadar Hb kurang
karena kadar Hb memang kuarang daripada normal yang disebut anemia hipokromik.
II. ALAT DAN BAHAN
- Alat
1.
Haemometer sahli
2.
Pipet sahli
3.
Batang pengaduk
4.
Blood lancete,
5.
Kapas
6.
Handscoon
- Bahan
1.
Darah segar
2.
Aquadest
3.
HCL.
4.
Alkohol 70%
III. CARA KERJA
1.
Cuci tangan terlebih dahulu
2.
Pakai
handscoon yangtelah tersedia
3.
Posisikan probandus senyaman mungkin
4.
Pasang blood lancete pada pen
5.
Masukkan kira-kira 2 tetes HCL 0,1 N ke
dalam tabung pengencer hemometer.
6.
Usap kapas alkohol pada jari yang akan
dites, dan gunakan pen untuk membuat kubangan darah, tunggu hingga agak kering
7.
Hisaplah darah dengan pipet hemoglobin
sampai garis tanda 0,02 ml. Usahan jangan ada gelembung udara.
8.
Campurkan darah dengan HCL 0,1 N supaya
darah dan asam bersenyawa, dan warna
campuran menjadi coklat tua.
9.
Aduk campuran tersebut dengan batang
pengaduk selama 3 menit.
10. Tetesi
campuran darah dengan HCL 0,1 N dengan aquadest sedikit demi sedikit hingga
warna campuran tersebut berubah menjadi kuning muda ( warna pada sisi kanan dan
kiri tempat tabung ).
11. Hapuslah
darah yang melekat pada sebelah luar ujung pipet.
12. Bacalah
kadar hemoglobin dengan garam/100 ml darah (gr%)
13. Catat
hasil tersebut dalam laporan
14. Bereskan
semuan alat
15. Cuci
tangan
Identitas
probandus :
Nama : Evi
Usia : 18 Tahun
Alamat : Jateng
Hasil
: HB 10 gr% ( Anemia )
V. PEMBAHASAN
Hemoglobin
(Hb) adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media
transport karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru. Kandungan zat besi
yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna me
Nilai normal Hb :
Kelompok
|
Umur
|
Hemoglobin(Hb)
|
Anak
|
6
bulan s/d 6 tahun
6
tahun s/d 14 tahun
|
11
12
|
Dewasa
|
Laki-laki
Wanita
Wanita
Hamil
|
13
12
11
|
Anemia atau kurang darah adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah
atau hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah
normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang berperan dalam mengangkut
oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Tingkatan Derajat Anemia Menurut WHO
- Anemia Ringan
Anemia
ringan terjadi apabila seorang memiliki kadar Hb 8,00 gr% -9,90 gr%
- Anemia Sedang
Anemia
sedang terjadi apabila seorang memiliki kadar Hb 6,00 gr% -7,90 gr%
- Anemia Berat
Anemia
sedang terjadi apabila seorang memiliki kadar
< 6,00 gr%
- Metode Sahli
Pada metode Sahli, hemoglobin
dihidrolisi dengan HCl menjadi globin ferroheme. Ferroheme oleh oksigen yang
ada di udara dioksidasi menjadi ferriheme yang akan segera bereaksi dengan ion
Cl membentuk ferrihemechlorid yang juga disebut hematin atau hemin yang
berwarna cokelat. Warna yang terbentuk ini dibandingkan dengan warna standar
(hanya dengan mata telanjang). Untuk memudahkan perbandingan, warna standar
dibuat konstan, yang diubah adalah warna hemin yang terbentuk. Perubahan warna
hemin dibuat dengan cara pengenceran sedemikian rupa sehingga warnanya sama
dengan warna standar. Karena yang membandingkan adalah dengan mata telanjang,
maka subjektivitas sangat berpengaruh. Di samping faktor mata, faktor lain,
misalnya ketajaman, penyinaran dan sebagainya dapat mempengaruhi hasil
pembacaan. Meskipun demikian untuk
pemeriksaan di daerah yang belum mempunyai peralatan canggih atau
pemeriksaan di lapangan, metode sahli ini masih memadai.
- Kelebihan dan Kekurangan Metode Sahli
1)
Kelebihan Metode Sahli
a. Alat (Hemoglobinometer) praktis dan tidak membutuhkan listrik.
b. Harga alat (Hemoglobinometer) murah.
2)
Kekurangan Metode Sahli
a. Pembacaan secara visual kurang teliti.
b. Alat (Hemoglobinometer) tidak dapat distandarkan
VI.Pembahasan Tentang Probandus
Anemia
terjadi ketika tubuh tidak memiliki sel darah merah yang cukup kuat dan sehat
untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Pada kondisi ini, sel darah merah tidak
cukup mengandung hemoglobin, yakni protein yang memberikan warna merah pada
darah, atau bisa juga disebut dengan protein pembawa oksigen keseluruh bagian
tubuh.
Jika
anak remaja sering
merasa lelah, mungkin dia sedang terkena anemia. Para
remaja berisiko mengalami anemia karena mereka sedang dalam proses pertumbuhan
yang begitu signifikan. Gadis remaja juga lebih rentan terhadap anemia karena
periode menstruasi mereka.
Beberapa
Hal Penyebab Anemia :
a) Kurangnya
zat besi, kekurangan zat ini dapat menjadi penyebab anemia yang paling utama,
Indonesia salah satu negara yang banyak mengalami kurangnya zat besi. Padahal
yang perlu diketahui adalah zat besi merupakan unsur gizi yang akan membentuk
komponen Hb atau sel darah merah.
b) Pada
umumnya yang menjadi penyebab penyakit anemia adalah kaum perempuan yang lebih
banyak mengkonsumsi makanan nabati dari pada mengkonsumsi makanan dari protein
hewani. Padahal dengan mengkonsumsi seimbang makanan nabati dan hewani dapat
mengurangi terjadinya penyebab anemia.
c) Selain
itu juga penyebab anemia dapat terjadi adalah kurangnya mengkonsumsi makanan
hewani dengan alasan diet. Sebab mereka pikir mengkonsumsi makanan hewani dapat
meningkatkan indeks kegemukan atau berat badan berlebih.
d) Wanita
biasanya lebih ingin memperhatikan penampilan dari fisik saja dari pada proses
kesehatan jasmaninya. Mereka lebih suka tubuh yang langsing dari pada harus
melar, oleh sebab itu anggapan tersebut dapat menjadi penyebab penyakit anemia.
e) Jarang
mengkonsumsi makanan yang perlu untuk metabolisme darah serta penyebab anemia
juga dapat terjadi oleh haid setiap bulan yang tidak diimbangi oleh asupan
makanan yang mengandung zat besi.
Berdasarkan
penyebab anemia diatas maka dapat diketahui bahwa probandus kami menderita
anemia dikarenakan mempunyai status zat besi rendah disebabkan oleh kualitas
pangan yang rendah. Kelompok yang termasuk beresiko ini adalah vegetarian,
konsumsi pangan hewani yang rendah, atau terbiasa melewatkan waktu makan( skip
meal ). Selain itu juga, terjadi pada kelompok yang kehilangan zat besi cukup
tinggi, yaiu kehilangan darah dalam periode yang lama dan banyak, saat
menstruasi sering melakukan olahraga yang sangat intensif
VII. Penutup
Kesimpulan
Penetapan
kadar hemoglobin adalah cara yang dilakukan untuk mengetahui jumlah kadar
hemoglobin yang di miliki oleh seseorang agar di ketahui kadar hemoglobin
seseorang dalam keadaan normal atau
tidak. Kondisi tubuh seseorang mempengaruhi kadar hemoglobin dalam darah,
selain itu jenis kelamin juga sangat berpengaruh terhadap kadar hemoglobin
seseorang. Metode yang di gunakan dalam penetapan kadar hemoglobin ini adalah
metode sahli, karena metode ini merupakan metode yang paling sederhana. Berdasarkan
praktikum yang telah dilaksanakan maka didapatkan hasil bahwa ternya dari ke
empat sampel tersebut tidak ada yang memiliki kadar hemoglobin yang normal.
Saran
Sebaiknya
pada saat praktikum, praktikan harus lebih teliti dalam membaca angka penetapan
kadar hemoglobin, juga pada saat
menyamakan warna batang standar, supaya bisa mendapatkan hasil praktikum yang
akurat.
VIII. Daftar Pustaka
Campbel,neil A. , jane B
reece, Lawrence G. Mitchell. 2007. Biologi Edisi Kelima Jilid III. Erlangga : Jakarta.
Mescher, Anthony L. 2010. Histology
dasar junqueira. EGC: Jakarta.