LAPORAN PRAKTIKUM
Kadar HCG Dalam Urine
I.
TINJAUAN PUSTAKA
Prinsip uji kehamilan dengan
HCG urin strip adalah mendeteksi Human Chorionic Gonadotropin tang diproduksi oleh
plasenta. Plasenta itu sendiri terbentuk setelah terjadi pembuahan. Produksi
HCG biasanya dimulai setelah 6 hari pasca konsepsi. Pada tahap ini kadar HCG
biasanya masih rendah. Interpretasi dari hasil uji dengan HCG urine strip
adalah jika muncul 2 garis merah muda,
berarti hamil. Jika hanya muncu 1 garis merah mudah berarti tidak hamil. Jika tidak
muncul garis berarti strip rusak (Anonim, 2007).
Kurang lebih dua minggu setelah permulaan menstruasi,
terjadi ovulasi. Sehubungan dengan melambungnya
LH yang mendadak folikel robek dan melepaskan
telur yang matangdan haploid. Telur tersebut bergerak dengan cepat kemulut tuba
fallopi dan mulai bergerak turun dengan lambatsepan jangtubanya. Setelah
,melepaskan seltelurnya, tidakberartitugasfolikelselesai, iaberubahmen jadi korpusluteum
karena terangsang oleh LH. Untukkira-kira 10 hari setelah ovulasi kadar progesteron yang tinggi dalam darah mempersiapkan
uterus untuk memungkinkan hamil. Faktorpem bebas untuk produksi FSH dan LH
disebuthormon gonadotropin (Kimball, 1999).
Hormone- hormon gonadotropik dari kelenjar hipofisis bagian
anterio mengendalikan (melalui aliran darah)
produksi hormon ovarium. Hrmon perangsang folikel penting untuk awal pertumbuhan
folikelgraaf. Terjadinya menstruasi diawali oleh degenerasi korpusluteum yang
mengakibatkan kadar progesterone darah menurun, tetapi sewaktu hamil menstruasi
tidak terjadi. Sebabnya ialah sebagai berikut. Sel paling luardarikonseptus
(chorion), padawaktumenembus endometrium mengeluarkansejenis hormone
(gonadotropin chorionic dan hormone ini bekerja atas korpusluteum dan menjamin tetap
berlangsungnya segresi progesteron. Dengan demikian sekresi ovarium diatur,
bukan saja oleh kelenjar hipofisis, melaiankan juga oleh chorionic plasenta
yang berkembang dari chorion pada masa kehamilan 8-12 minggu (Pearce, 2006).
Hasil konsepsi terpendam dalam endometrium uterus,
mendapat makanan dari darah ibu, selama 10 minggu organ-organ terbentuk. Embrio
terbungkus dalam dua membran sebelah dalam amnion dan sebelah luar chorion yang
merupakan kantung yang berisicairan melindungi fetus agar bergerak bebas dan tumbuh
secara seimbang. Selama perkembangan 8 minggu pertama, terbentuk plasenta sehingga
fetus akan terikat oleh tali pusat (Syaifuddin, 2006). Pada kehamilan konsentrasialfa
sub unit HCG bebas, tinggi dalam jaringan plasenta, plasma dan urin. Sedangan konsentrasi
beta sub unit sangat sedikit. Pada kehamilan, HCG bias disekresikan mulai dari
20 hari setelah hari pertama menstruasi terakhir, atau 8 hari setelah ovulasi.
Deteksi HCG urin dapat dikerjakan dengan pengenceran, karena tingginya konsentrasi HCG
dengan urin (Ngitung, 2007).
II. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1)
Handscoon
2)
Penampung urine
3)
PP Test
B. Bahan
Urine segar
III. CARA KERJA
1)
Pakai Handscoon
2)
Berikan penampung urine pada
probandus
3)
Buka PP Test yang masih
terbungkus
4)
Celupkan PP Test pada urine
yang telah tersedia
5)
Tunggu 2-5 menit
6)
Baca hasilnnya ( apabila
positif maka hamil, apabila negatif maka tidak hamil)
7)
Tulis hasilnya pada laporan
8)
Bereskan semua alat
9)
Cuci tangan
IV. HASIL
Identitas
Probandus
Ø
Nama : Evi
Ø
Usia : 18 Tahun
Ø
Alamat : Jateng
Ø
Hasil : ( - (negatif) )
V. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini mengamati kandungan HCG (Human Chorionic Gonadotropin) melalui tes kehamilan( PP
Test ). Pada pengamatan ini kita dapat mengetahui seseorang positif hamil atau tidak. Pada probandus ini, tes pack setelah dicelupkan pada urine kurang lebih 2 menit, dan hasilnya hanya tampak satu garis merah muda dan
garis tersebut sangat jelas terbaca. Ini berarti di dalam tubuh probandus tidak terdapat HCG
(Human Chorionic Gonadotropin) artinya probandus tidak hamil.
HCG ini diproduksi oleh plasenta. Setelah sel telur dibuahi oleh sperma dalam tuba fallopi, telur ini kemudian bergerak menuju rahim dan melekat pada dindingnya. Sejak pada saat itu plasenta berkembang dan memproduksi hormone HCG atau human chorionic
gonadotropin yang dapat ditemukan dalam urine. Kadar HCG mencapai 100 mIU/ml ketika wanita sedang hamil. HCG Mulai terdeteksi setelah 8 hari ovulasi atau 10 ovulasi ada juga yang
mengatakan 11 hari setelah ovulasi atau 28 hari setelah setelah menstruasi. Kadar HCG akan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 14-16 minggu. Setelah itu akan berangsur-angsur menurun. Kadar HCG menurun pada usia kehamilan 9 bulan atau menjelang melahirkan. Hal tersebut akan kembali normal apabila
wanita tersebut telah melahirkan. Pada orang yang tidak hamil sel telur yang terdapat pada tuba fallopi tidak dibuahi oleh sperma sehingga wanita tetap mengalami haid. Oleh karena itu tidak terbentuk plasenta yang akan memproduksi hormone HCG atau human chorionic
gonadotropin yang terkandung didalam urine.
Faktor yang Dapat
Mempengaruhi Temuan Laboratorium
- Hasil positif palsu dapat disebabkan oleh hematuria, tingginya substansi molekular, infus polivinilpirolidon (pengganti darah), obat (lihat pengaruh obat), pencemaran urine oleh senyawa ammonium kuaterner (pembersih kulit, klorheksidin), urine yang sangat basa (pH > 8)
- Hasil negatif palsu dapat disebabkan oleh urine yang sangat encer, urine sangat asam (pH di bawah 3)
Hasil tes kehamilan positif palsu kemungkinan
bisa terjadi pada kondisi tertentu, seperti dikutip dari Babymed, Kamis (26/8/2010)
penyebabnya adalah:
1) Menggunakan pengobatan untuk fertilitas (kesuburan).
Perempuan yang mendapatkan suntikan hCG (misalnya Pregyl, Profasi,
Pergonal, APL) untuk membantu masa subur (ovulasi) kemungkinan mengalami hasil
pemeriksaan positif palsu. Biasanya tingkat hCG dalam darah akan meningkat
untuk menunjukkan adanya kehamilan.
2) Terlalu lama membaca hasil tes.
Kondisi ini terjadi jika seseorang membaca hasil tes setelah waktu
yang disarankan sudah lewat. *Untuk alat tes kehamilan sensitif, hasil
tidak disarankan untuk dibaca lebih dari 8 menit. Dikarenakan dapat muncul
garis samar-samar akibat resapan urin yang dibiarkan terlalu lama. Hasil
positif sudah dapat dilihat dalam waktu 3 menit.
3) Teknik pengujian yang tidak benar.
Saat melakukan tes kehamilan di rumah, sangat penting untuk
membaca petunjuk penggunaan sebelum melakukan pengujian. Seperti kapan waktu
yang tepat untuk menggunakan alat tes kehamilan ini dan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang akurat.
4) Chemical pregnancy.
Hasil pemeriksaan menunjukkan positif, tapi embrio atau janinnya
tidak berkembang yang biasanya ditandai dengan mendapatkan menstruasi kembali.
Hal ini karena sel telur yang dibuahi sudah tertanam di rahim dan menghasilkan
hCG, tapi karena suatu hal berhenti berkembang. Contoh kasus: hamil anggur atau
hamil di luar kandungan.
5) Mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Beberapa obat yang dikonsumsi seperti Methadone, chlordiazepoxide
atau promethazine bisa memberikan hasil tes kehamilan positif palsu.
6) Adanya kondisi medis tertentu.
Beberapa penyakit langka seperti penyakit trophoblastic dan
islet-cell tumor bisa membuat hasil pemeriksaan positif palsu.
7) Phantom hCG.
Kondisi ini terjadi jika seorang perempuan mendapatkan hasil pemeriksaan
darah positif palsu, yaitu seseorang mendapatkan hasil positif melalui tes
darah tapi ia tidak hamil dan hasil tes urine yang negatif.
8) Alat tes kehamilan yang cacat.
Alat tes
kehamilan yang sudah kadaluarsa atau rusak bisa membuat seseorang mendapatkan
hasil positif palsu. Karena itu selalu periksa tanggal kadaluarsa sebelum
melakukan pengujian, hal ini untuk memastikan hasil tes yang akurat.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Kimball. 1999. Biologi. Jakarta. Erlangga.
No comments:
Post a Comment