Monday, October 3, 2016

Makalah Penetapan Kadar HEMOGLOBIN ( HB ) Dengan Metode SAHLI



Assalamualaikum wr.wb

Hallo sahabat semuanya kali ini saya mau share tentang penetapan kadar HB dengan metode sahli.


LAPORAN PRAKTIKUM
PENETAPAN KADAR HEMOGLOBIN ( HB )
DENGAN METODE SAHLI


I . TINJAUAN PUSTAKA

Darah adalah  medium untuk transportasi jarak jauh berbagai bahan antara sel dan lingkungan eksternal atau antara sel itu sendiri. Warna merah darah keadaannya tidak tetap bergantung pada banyaknya oksigen dan carbondiosida di dalamnya. Darah yang banyak mengandung CO2 warnanya merah tua. Adanya O2 dalam darah diambil melalui pernafasan, dan zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran atau metabolisme dalam tubuh. Visikositas atau kekuatan darah lebih kental dari pada air yang mempunyai BJ 1,041 − 1,067, temperatur 38C dan pH 7,37 – 7,45.
Hemoglobin merupakan protein yang terdapat dalam sel darah merah atau eritrosit, yang memberi warna merah pada darah. Hemoglobin terdiri atas zat besi yang merupakan pembawa oksigen. Kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain metode Sahli, oksihemoglobin atau sianmethhemoglobin. Metode Sahli tidak dianjurkan karena memiliki kesalahan yang besar, alatnya tidak dapat distandardisasi, dan tidak semua jenis hemoglobin dapat diukur, seperti sulfhemoglobin, methemoglobin dan karboksihemoglobin. Dua metode yang lain (oksihemoglobin dan sianmethemoglobin) dapat diterima dalam hemoglobinometri klinik. Namun, dari dua metode tersebut, metode sianmethemoglobin adalah metode yang dianjurkan oleh International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) sebab selain mudah dilakukan juga mempunyai standar yang stabil dan hampir semua hemoglobin dapat terukur, kecuali sulfhenoglobin.
Penetapan Hb metode Sahli didasarkan atas pembentukan hematin asam setelah darah ditambah dengan larutan HCl 0.1N kemudian diencerkan dengan aquadest. Pengukuran secara visual dengan mencocokkan warna larutan sampel dengan warna batang gelas standar. Metode ini memiliki kesalahan sebesar 10-15%, sehingga tidak dapat untuk menghitung indeks eritrosit. Penetapan kadar Hb metode oksihemoglobin didasarkan atas pembentukan oksihemoglobin setelah sampel darah ditambah larutan Natrium karbonat 0.1% atau Ammonium hidroksida. Kadar Hb ditentukan dengan mengukur intensitas warna yang terbentuk secara spektrofotometri pada panjang gelombang 540 nm. Metode ini tidak dipengaruhi oleh kadar bilirubin tetapi standar oksihemoglobin tidak stabil. Metode sianmethemoglin didasarkan pada pembentukan sianmethemoglobin yang intensitas warnanya diukur secara fotometri. Reagen yang digunakan adalah larutan Drabkin yang mengandung Kalium ferisianida (K3Fe[CN]6) dan kalium sianida (KCN). Ferisianida mengubah besi pada hemoglobin dari bentuk ferro ke bentuk ferri menjadi methemoglobin yang kemudian bereaksi dengan KCN membentuk pigmen yang stabil yaitu sianmethemoglobin. Intensitas warna yang terbentuk diukur secara fotometri pada panjang gelombang 540 nm. Selain K3Fe[CN]6 dan KCN, larutan Drabkin juga mengandung kalium dihidrogen fosfat (KH2PO4) dan deterjen. Kalium dihidrogen fosfat berfungsi menstabilkan pH dimana rekasi dapat berlangsung sempurna pada saat yang tepat. Deterjen berfungsi mempercepat hemolisis darah serta mencegah kekeruhan yang terjadi oleh protein plasma.
Hemoglobin berperan penting dalam mempertahankan bentuk sel darah merah dan memberi warna merah pada darah. Struktur hemoglobin yang abnormal bisa mengganggu bentuk sel darah merah dan menghambat fungsi dan aliran darah melewati pembuluh darah. beberapa kondisi yang berkaitan dengan jumlah SDM dan Hb yaitu :
1.      Jumlah SDM normal tapi kadar Hb kurang karena ukuran SDM lebih kecil daripada normal yang disebut anemia mikrositik.
2.      Jumlah SDM normal tetapi kadar Hb kurang karena kadar Hb memang kuarang daripada normal yang disebut anemia hipokromik.


II. ALAT DAN BAHAN
  1. Alat
1.      Haemometer sahli
2.       Pipet sahli
3.      Batang pengaduk
4.      Blood lancete,
5.      Kapas
6.      Handscoon

  1. Bahan
1.      Darah segar
2.      Aquadest
3.      HCL.
4.      Alkohol 70%

III. CARA KERJA
1.      Cuci tangan terlebih dahulu
2.      Pakai handscoon yangtelah tersedia
3.      Posisikan probandus senyaman mungkin
4.      Pasang blood lancete pada pen
5.      Masukkan kira-kira 2 tetes HCL 0,1 N ke dalam tabung pengencer hemometer.
6.      Usap kapas alkohol pada jari yang akan dites, dan gunakan pen untuk membuat kubangan darah, tunggu hingga agak kering
7.      Hisaplah darah dengan pipet hemoglobin sampai garis tanda 0,02 ml. Usahan jangan ada gelembung udara.
8.      Campurkan darah dengan HCL 0,1 N supaya darah dan asam bersenyawa,  dan warna campuran menjadi coklat tua.
9.      Aduk campuran tersebut dengan batang pengaduk selama 3 menit.
10.  Tetesi campuran darah dengan HCL 0,1 N dengan aquadest sedikit demi sedikit hingga warna campuran tersebut berubah menjadi kuning muda ( warna pada sisi kanan dan kiri tempat tabung ).
11.  Hapuslah darah yang melekat pada sebelah luar ujung pipet.
12.  Bacalah kadar hemoglobin dengan garam/100 ml darah (gr%)
13.  Catat hasil tersebut dalam laporan
14.  Bereskan semuan alat
15.  Cuci tangan

IV. HASIL


Identitas probandus :
           Nama   : Evi
           Usia     : 18 Tahun
           Alamat : Jateng

Hasil : HB 10 gr% ( Anemia )
V. PEMBAHASAN
Hemoglobin (Hb) adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna me
Nilai normal Hb :
Kelompok
Umur
Hemoglobin(Hb)
Anak
6 bulan s/d 6 tahun
6 tahun s/d 14 tahun
11
12
Dewasa
Laki-laki
Wanita
Wanita Hamil
13
12
11

Anemia atau kurang darah adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang berperan dalam mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Tingkatan  Derajat Anemia Menurut WHO
  1. Anemia Ringan 
Anemia ringan terjadi apabila seorang memiliki kadar Hb 8,00 gr% -9,90 gr%
  1. Anemia Sedang
Anemia sedang terjadi apabila seorang memiliki kadar Hb 6,00 gr% -7,90 gr%
  1. Anemia Berat
Anemia sedang terjadi apabila seorang memiliki kadar  < 6,00 gr%

  • Metode Sahli
Pada metode Sahli, hemoglobin dihidrolisi dengan HCl menjadi globin ferroheme. Ferroheme oleh oksigen yang ada di udara dioksidasi menjadi ferriheme yang akan segera bereaksi dengan ion Cl membentuk ferrihemechlorid yang juga disebut hematin atau hemin yang berwarna cokelat. Warna yang terbentuk ini dibandingkan dengan warna standar (hanya dengan mata telanjang). Untuk memudahkan perbandingan, warna standar dibuat konstan, yang diubah adalah warna hemin yang terbentuk. Perubahan warna hemin dibuat dengan cara pengenceran sedemikian rupa sehingga warnanya sama dengan warna standar. Karena yang membandingkan adalah dengan mata telanjang, maka subjektivitas sangat berpengaruh. Di samping faktor mata, faktor lain, misalnya ketajaman, penyinaran dan sebagainya dapat mempengaruhi hasil pembacaan. Meskipun demikian untuk  pemeriksaan di daerah yang belum mempunyai peralatan canggih atau pemeriksaan di lapangan, metode sahli ini masih memadai.
  • Kelebihan dan Kekurangan Metode Sahli
1)      Kelebihan Metode Sahli
a. Alat (Hemoglobinometer) praktis dan tidak membutuhkan listrik.
b. Harga alat (Hemoglobinometer) murah.
2)      Kekurangan Metode Sahli
a. Pembacaan secara visual kurang teliti.
b. Alat (Hemoglobinometer) tidak dapat distandarkan


VI.Pembahasan Tentang Probandus
Anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki sel darah merah yang cukup kuat dan sehat untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Pada kondisi ini, sel darah merah tidak cukup mengandung hemoglobin, yakni protein yang memberikan warna merah pada darah, atau bisa juga disebut dengan protein pembawa oksigen keseluruh bagian tubuh.
Jika anak remaja sering merasa lelah, mungkin dia sedang terkena anemia. Para remaja berisiko mengalami anemia karena mereka sedang dalam proses pertumbuhan yang begitu signifikan. Gadis remaja juga lebih rentan terhadap anemia karena periode menstruasi mereka.
Beberapa Hal Penyebab Anemia :
a)      Kurangnya zat besi, kekurangan zat ini dapat menjadi penyebab anemia yang paling utama, Indonesia salah satu negara yang banyak mengalami kurangnya zat besi. Padahal yang perlu diketahui adalah zat besi merupakan unsur gizi yang akan membentuk komponen Hb atau sel darah merah.
b)      Pada umumnya yang menjadi penyebab penyakit anemia adalah kaum perempuan yang lebih banyak mengkonsumsi makanan nabati dari pada mengkonsumsi makanan dari protein hewani. Padahal dengan mengkonsumsi seimbang makanan nabati dan hewani dapat mengurangi terjadinya penyebab anemia.
c)      Selain itu juga penyebab anemia dapat terjadi adalah kurangnya mengkonsumsi makanan hewani dengan alasan diet. Sebab mereka pikir mengkonsumsi makanan hewani dapat meningkatkan indeks kegemukan atau berat badan berlebih.
d)     Wanita biasanya lebih ingin memperhatikan penampilan dari fisik saja dari pada proses kesehatan jasmaninya. Mereka lebih suka tubuh yang langsing dari pada harus melar, oleh sebab itu anggapan tersebut dapat menjadi penyebab penyakit anemia.
e)      Jarang mengkonsumsi makanan yang perlu untuk metabolisme darah serta penyebab anemia juga dapat terjadi oleh haid setiap bulan yang tidak diimbangi oleh asupan makanan yang mengandung zat besi.
Berdasarkan penyebab anemia diatas maka dapat diketahui bahwa probandus kami menderita anemia dikarenakan mempunyai status zat besi rendah disebabkan oleh kualitas pangan yang rendah. Kelompok yang termasuk beresiko ini adalah vegetarian, konsumsi pangan hewani yang rendah, atau terbiasa melewatkan waktu makan( skip meal ). Selain itu juga, terjadi pada kelompok yang kehilangan zat besi cukup tinggi, yaiu kehilangan darah dalam periode yang lama dan banyak, saat menstruasi sering melakukan olahraga yang sangat intensif


VII. Penutup
  Kesimpulan
Penetapan kadar hemoglobin adalah cara yang dilakukan untuk mengetahui jumlah kadar hemoglobin yang di miliki oleh seseorang agar di ketahui kadar hemoglobin seseorang dalam keadaan  normal atau tidak. Kondisi tubuh seseorang mempengaruhi kadar hemoglobin dalam darah, selain itu jenis kelamin juga sangat berpengaruh terhadap kadar hemoglobin seseorang. Metode yang di gunakan dalam penetapan kadar hemoglobin ini adalah metode sahli, karena metode ini merupakan metode yang paling sederhana. Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan maka didapatkan hasil bahwa ternya dari ke empat sampel tersebut tidak ada yang memiliki kadar hemoglobin yang normal.

Saran
Sebaiknya pada saat praktikum, praktikan harus lebih teliti dalam membaca angka penetapan kadar hemoglobin,  juga pada saat menyamakan warna batang standar, supaya bisa mendapatkan hasil praktikum yang akurat.


VIII. Daftar Pustaka

Campbel,neil A. , jane B reece, Lawrence G. Mitchell. 2007. Biologi Edisi Kelima Jilid III. Erlangga : Jakarta.
Mescher, Anthony L. 2010. Histology dasar junqueira. EGC: Jakarta.









No comments:

Post a Comment

Konsep Tumbuh Kembang (BBL)

KONSEP TUMBANG A.     Pola pertumbuhan dan perkembangan Pola pertumbuhan dan perkembangan merupakan peristiwa yang terjadi selama pr...