KONSEP TUMBANG
A.
Pola
pertumbuhan dan perkembangan
Pola pertumbuhan dan perkembangan merupakan peristiwa
yang terjadi selama proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang dapat
mengalami percepatan maupun perlambatan yang saling berhubungan antara satu
organ dengan organ yang lain. Menurut Narendra (2002) peristiwa tersebut akan mengalami
perubahan pola pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya sebagai berikut :
1.
Pola pertumbuhan fisik yang terarah
Pola ini memiliki dua prinsip atau hukum perkembangan, yaitu prinsip cephalocaudal dan prinsip proximodistal.
Pola ini memiliki dua prinsip atau hukum perkembangan, yaitu prinsip cephalocaudal dan prinsip proximodistal.
a. Cephalocaudal
atau head to tail direction (dari arah kepala kemudian ke kaki). Pola
pertumbuhan dan perkembangan ini dimulai dari kepala yang ditandai dengan
perubahan ukuran kepala yang lebih besar, kemudian berkembang kemampuan untuk
menggerakkan lebih cepat dengan menggelengkan kepala dan dilanjutkan ke bagian
ekstremitas bawah lengan, tangan, dan kaki. Hal tersebut merupakan pola searah
dalam pertumbuhan dan perkembangan.
b. Proximodistal
atau near for direction. Pola dimulai dengan menggerakkan anggota gerak yang
paling dekat dengan pusat/ sumbu tengah kemudian menggerakkan anggota gerak yang lebih jauh atau ke arah bagian
tepi, seperti menggerakkan bahu terlebih dahulu lalu jari-jari. Hal tersebut
juga dapat dilihat pada perkembangan berbagai organ yang ada di tengah, seperti
jantung, paru, pencernaan, dan yang lain
akan terlebih dahulu mencapai kematangan.
2.
Pola perkembangan dari umum ke khusus
Pola ini dikenal dengan nama pola to specific atau to complex. Pola pertumbuhan dan perkembangan ini dapat di mulai dengan menggerakkan daerah yang lebih umum (sederhana), dahulu baru ke daerah yang lebih kompleks (khusus), seperti melambaikan tangan, kemudian baru memainkan jarinya, atau menggerakkan lengan atas, bawah telapak tangan, sebelum menggerakkan jari tangan atau menggerakkan badan atau tubuhnya, sebelum mempergunakkan kedua lengannya untuk menyangga, melangkah dan atau mampu berjalan.
Pola ini dikenal dengan nama pola to specific atau to complex. Pola pertumbuhan dan perkembangan ini dapat di mulai dengan menggerakkan daerah yang lebih umum (sederhana), dahulu baru ke daerah yang lebih kompleks (khusus), seperti melambaikan tangan, kemudian baru memainkan jarinya, atau menggerakkan lengan atas, bawah telapak tangan, sebelum menggerakkan jari tangan atau menggerakkan badan atau tubuhnya, sebelum mempergunakkan kedua lengannya untuk menyangga, melangkah dan atau mampu berjalan.
3.
Pola perkembangan berlangsung dalam
tahapan perkembangan
Pola ini mencerminkan ciri khusus dalam setiap tahapan perkembangan yang dapat digunakan untuk mendeteksi perkembangan selanjutnya, seperti seorang anak usia empat tahun mengalami kesulitan dalam berbicara atau mengemukakan sesuatu, atau terbatas dalam perbendaharaan kata, maka dapat diramalkan akan mengalami keterlambatan pada seluruh aspek perkembangan. Pada pola ini tahapan perkembangan dibagi menjadi lima bagian yang tentunya memiliki prinsip atau ciri khusus dalam setiap perkembangannya sebagai berikut :
Pola ini mencerminkan ciri khusus dalam setiap tahapan perkembangan yang dapat digunakan untuk mendeteksi perkembangan selanjutnya, seperti seorang anak usia empat tahun mengalami kesulitan dalam berbicara atau mengemukakan sesuatu, atau terbatas dalam perbendaharaan kata, maka dapat diramalkan akan mengalami keterlambatan pada seluruh aspek perkembangan. Pada pola ini tahapan perkembangan dibagi menjadi lima bagian yang tentunya memiliki prinsip atau ciri khusus dalam setiap perkembangannya sebagai berikut :
a. Masa
pralahir, terjadi pertumbuhan yang sangat cepat pada alat dan jaringan tubuh.
b. Masa
neonatus, terjadi proses penyesuaian dengan kehidupan di luar rahim dan hampir
sedikit aspek pertumbuhan fisik dalam perubahan.
c. Masa
bayi, terjadi perkembangan sesuai dengan lingkungan yang mempengaruhinya serta
memiliki kemampuan untuk melindungi dan menghindar dari hal yang mengancam
dirinya.
d. Masa
anak, terjadi perkembangan yang cepat dalam aspek sifat, sikap, minat, dan cara
penyesuaian dengan lingkungan, dalam hal ini keluarga dan teman sebaya.
e. Masa
remaja, terjadi perubahan ke arah dewasa sehingga kematangan ditandai dengan
tanda –tanda pubertas.
4.
Pola perkembangan dipengaruhi oleh
kematangan dan latihan (belajar)
Proses kematangan dan belajar selalu mempengaruhi perubahan dalam perubahan perkembanngan anak. Terdapat saat yang siap untuk menerima sesuatu dari luar untuk mencapai proses kematangan. Kematanganyang dicapainya dapat disempurnakan melalui rangsangan yang tepat, masa itulah dikatakan sebagai masa kritis yang harus dirangsang agar mengalami pencapaian perkembangan selanjutnya melalui proses belajar.
Proses kematangan dan belajar selalu mempengaruhi perubahan dalam perubahan perkembanngan anak. Terdapat saat yang siap untuk menerima sesuatu dari luar untuk mencapai proses kematangan. Kematanganyang dicapainya dapat disempurnakan melalui rangsangan yang tepat, masa itulah dikatakan sebagai masa kritis yang harus dirangsang agar mengalami pencapaian perkembangan selanjutnya melalui proses belajar.
B.
Ciri-ciri
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Menurut (Narendra,
2002) dalam
peristiwa pertumbuhan dan perkembangan anak memiliki berbagai ciri khas yang
membedakan komponen satu dengan yang lain. Pertumbuhan memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1.
Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan
ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan,
lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain-lain.
2.
Dalm pertumbuhan dapat terjadi perubahan
proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul
mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
3.
Pada pertumbuhan dan perkembangan
terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan, seperti
hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
4.
Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru
yang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya rambut pada
daerah aksila, pubis, atau dada.
Menurut Narendra (2002) perkembangan memilki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Perkembangan selalu melibatkan proses
pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem
reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin.
2.
Perkembangan memiliki pola yang konstan
dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju
ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian distal.
3.
Perkembangan memiliki tahapan yang
berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan
melakukan hal yang sempurna.
4.
Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan
pencapaian perkembangan yang berbeda.
5.
Perkembangan dapat menentukan
pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan perkembangan harus dilewati
tahap demi tahap (Narendra, 2002).
C.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Proses tumbuh kembang anak mengalami suatu siklus
yang berbeda pada kehidupan
manusia. Peristiwa tersebut dapat terjadi secara cepat maupun lambat tergantung
individu dan lingkungannya. Faktor kecepatan atau kelambatan dalam proses
tumbuh kembang anak antara lain faktor herediter, faktor lingkungan dan faktor
hormonal (Narendra, 2002).
1. Faktor Herediter
Merupakan
suatu faktor yang dapat diturunkan sebagai dasar dalam mencapai tumbuh kembang
anak. Faktor herediter meliputi bawaan, jenis kelamin, ras, dan suku bangsa.
Faktor ini dapat ditentukan dengan intensitas, kecepatan dalam pembelahan sel
telur, tingkat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, usia pubertas dan
berhentinya pertumbuhan tulang.
2. Faktor Lingkungan
Faktor
lingkungan merupakan faktor yang berperan penting dalam tumbuh dan kembang anak
untuk mencapai atau tidaknya potensi yang dimiliki. Faktor lingkungan ini dapat
meliputi lingkungan prenatal (dalam kandungan) dan lingkungan post natal
(lingkungan setelah bayi lahir).
3. Lingkungan Prenatal
Lingkungan
dalam kandungan mulai dari konsepsi sampai
lahir yang meliputi gizi pada waktu ibu hamil, lingkungan mekanis,zat kimia
atau toksin dan hormonal.
a. Lingkungan
Mekanis adalah segala hal yang mempengaruhi janin atau posisi janin dalam
uterus.
1) Radiasi
dapat menyebabkan kerusakan pada organ otak bayi
2) Infeksi
dalam kandungan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin.
3) Kekurangan
oksigen dalam rahim bisa mengganggu plasenta dan mengakibatkan bayi lahir
dengan BBLR.
4) Faktor
imunitas dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin karena
menyebabkan abortus atau karena ikterus.
5) Stress
dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin.
b. Zat
kimia atau Toksin
Zat yang berkaitan dengan
penggunaan obat-obatan, alkohol, atau kebiasaan merokok oleh ibu hamil.
c. Hormonal
Hormon-hormon ini mencakup hormon
samototropin berperan untuk disekresi kelenjar hipofisis janin sekitar minggu ke-9 dan produksinya meningkat pada
minggu ke-20,
hormon plasenta sebagai nutrisi plasenta, tiroid dan insulin
4. Lingkungan Postnatal
Selain
faktor limgkungan terdapat lingkungan setelah lahir yang juga mempengaruhi
tumbuh kembang anak seperti adanya budaya lingkungan, sosial ekonomi, nutrisi,
iklim, cuaca, keluarga, olahraga dan status kesehatan (Narendra, 2002).
a. Budaya lingkungan
seperti budaya di masyarakat yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak. Budaya dapat mempresepsikan pola hidup sehat. Sebagai contoh anak yang
dalam usia tumbuh kembang membutuhkan makanan yang bergizi namun karena
terdapat adat dan budaya tertentu yang melarang makan dalam masa tertentu
padaha makanan tersebut digunakan untuk perbaikan gizi dalam masa tumbuh
kembang anak.
b. Status Sosial Ekonomi
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak dengan keluarga yang
memiliki sosial ekonomi tinggi umumnya pemenuhan gizinya cukup baik
dibandingkan dengan keluarga yang ekonominya rendah.
c. Nutrisi
merupakan suatu komponen yang paling penting untuk keberlangsungan proses
pertumbuhan dan perkembangan seperti protein, karbohidrat, mineral, lemak,
vitamin, dan air. Apabila kebutuhan nutrisi seseorang kurang maka dapat
menghambat proses pertumbuhan dan perkembangannya.
d. Iklim dan Cuaca
berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan misalnya pada musim tertentu
kebutuhan gizi mudah diperoleh, namun pada saat musim yang lain justru
sebaliknya. Sebagai contoh, saat musim kemarau penyediaan sumber air bersih
sangatlah sulit.
e. Oalahraga dan Latihan fisik
dapat memacu perkembangan anak karena dapat meningkatkan sirkulasi darah
sehingga suplai oksigen ke seluruh tubuh dapat teratur dan meningkatkan stimulasi
perkembangan tulang, otot dan pertumbuhan sel lainnya. Dari aspek sosial, anak
menjadi mudah berinteraksi dengan teman sesuai jenis olahraganya.
f. Posisi Anak Dalam Keluarga
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Secara umum, anak pertama dan
tunggal memiliki kemampuan intelektual lebih menonjol dan cepat berkembangan
karena sering berinteraksi dengan orang dewasa, namun dalam perkembangan
motorik kadang-kadang melambat karena tidak ada stimulasi yang bisanya
dilakukan saudara kandungnya. Sedangkan pada anak kedua atau anak tengah,
kecenderungan orang tua yang merasa sudah biasa dalam merawat anak untuk
beradaptasi lebih cepat dan mudah meskipun dalam perkembangan intelektualnya
kurang .
g. Status Kesehatan dapat
berpengaruh dalam pecapaian tumbuh dan kembang. Hal ini terlihat dalam kondisi
anak yang sehat dan sejahtera maka percepatan tumbuh kembang menjadi lebih
mudah dan sabaliknya.
5. Faktor Hormonal
Faktor
hormonal yang berperan dalam tumbuh dan kembang anak antara lain hormon
somatropin tiroid dan glukokortikoid. Hormon somatrotopin berperan dalm mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan dengan
menstimulasi terjadinya proliferasi sel kartilago dan sistem skeletal. Hormon
tiroid berperan menstimulasi metabolime tubuh. Hormon glukokortikoid mempunyai
fungsi menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari testis( untuk memproduksi
testosteron) dan ovarium untuk memproduksi estrogen (Narendra, 2002).
DAFTAR PUSTAKA
Marimbi. 2010. Tumbuh
Kembang, Status Gizi dan Imunisasi Dasar pada Balita. Yogyakarta : Nuha
Medika
Maryunani,
Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak dalam
Kebidanan. Jakarta. Trans Info Media
Narendra, M.S, dkk. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan
Remaja Edisi Pertama IDAI. Jakarta: Sagung Seto