BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang masih
bermasalah dengan gizi. Masalah gizi secara tidak langsung menjadi salah satu
faktor kematian ibu dan anak, sebagaimana AKI dan AKB sebenarnya dapat dicegah dengan
memberikan asupan gizi yang cukup sewaktu hamil, sehingga ketika melahirkan resiko
kematian dapat menurun. Status gizi ibu hamil, baik sebelum hamil maupun
setelah hamil dapat menggambarkan ketersediaan zat gizi dalam tubuh ibu untuk
mendukung pertumbuhan janin. (Proverawati, 2009).
Di Indonesia sendiri pemerintah telah membuat
kebijakan SDGs salah satu targetnya gizi masyarakat. Pada tahun 2030, SDGs mentargetkan untuk mengakhiri segala bentuk
malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan
stunting dan wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan,
wanita hamil dan menyusui, serta lansia. Pembangunan
kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran
meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan
finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan (Kementrian kesehatan RI, 2015).
Gizi dan Nutrisi ibu hamil merupakan hal penting
yang harus dipenuhi selama kehamilan berlangsung. Saat
ibu hamil memasuki trimester II, ibu hamil dan juga janinnya akan mengalami
berbagai kemajuan dan perkembangan yang pesat. Oleh sebab itu dalam hal ini,
pemenuhan nutrisi bagi ibu hamil dan janin harus meningkat dibandingkan dengan
trimester sebelumnnya. Kandungan pun juga akan semakin besar ibu hamil bisa
mencermati setiap perkembangannya dan perkembangan tersebut didukung dengan
pemenuhan nutrisi yang tepat (Arisman, 2009).
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
gizi pada ibu ?
2.
Bagaimana kebutuhan gizi pada ibu hamil ?
3.
Bagaimana contoh menu gizi ibu hamil trimester
II dalam seminggu ?
4.
Bagaimana contoh resep makanan ibu hamil
trimester II dalam waktu sehari ?
C.
Tujuan
Tujuan
umum:
Mengetahui
implementasi promosi peningkatan gizi pada ibu hamil trimester II
Tujuan khusus:
1. Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil
2. Mengetahui
kebutuhan gizi pada ibu hamil
3. Mengetahui
contoh menu
gizi ibu hamil trimester II
dalam seminggu
4. Mengetahui
contoh resep makanan ibu hamil trimester II dalam waktu sehari
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Faktor yang Mempengaruhi Gizi Pada Ibu
Hamil
Ada beberapa
faktor yang mempegaruhi gizi pada ibu hamil diataranya sebagai berikut:
1)
Aktifitas atau Pekerjaan
Beban kerja atau aktivitas akan
mempengaruhi metabolisme energi di dalam tubuh. Jika ibu hamil memiliki banyak
aktivitas, maka akan lebih banyak energi yang dia gunakan untuk dapat melakukan
aktifitasnya.
2)
Pendapatan
Masalah Kekurangan gizi, keamanan
pangan dan kemiskinan selalu berkaitan. Meskipun tersedia bahan makanan yang
cukup di suatu wilayah, namun jika masih ada keluarga miskin yang kelaparan
masalah gizi kemungkinan timbul. Jika tingkat pendapatan naik maka jumlah
makanan yang dikonsumsi cenderung untuk membaik pula, secara tidak langsung zat
gizi yang diperlukan tubuh akan terpenuhi dan akan meningkatkan status gizi
(Suhardjo, 2003)
3) Sanitasi
makanan (penyiapan, penyajian, penyimpanan)
Makanan
yang dikonsumsi ibu hamil hendaknya jangan sampai membuat kadar gizi yang
terkandung dalam bahan makanan tersebut tidak higienis dan mengandung kuman.
4) Faktor
budaya
Pantangan
pada makanan tertentu sehubungan dengan makanan yang dianggap boleh atau tidak
untuk dimakan antara daerah satu dengan daerah lain berbeda. Takhayul dan
larangan yang beragam didasarkan pada kebudayaan daerah yang berlainan.
Misalnya, ada sebagian masyarakat yang masih percaya ibu hamil tidak boleh makan
ikan, daun pepaya, minum jamu, nanas dll.
5) Usia
Semakin
muda dan tua umur ibu hamil akan mempengaruhi kebutuhan gizi. Pertumbuhan dan
perkembangan ibu hamil sangat bergantung pada kebutuhan gizi yang banyak karena
selain digunakan untuk dirinya juga janin yang dikandungnya. Umur yang tua
memerlukan energi yang besar karena fungsi organ-organ yang semakin melemah dan
diharuskan untuk bekerja maka memerlukan tambahan energi yang cukup untuk
mendukung kehamilanya. (Kristiyanasari, 2010)
6)
Cara penyajian makanan
Penyajian makanan pada ibu hamil
bergantung pada kreatifitas antara individu satu dengan individu lain. Hal ini
harus memperhatikan kandungan gizi, kebersihan, dan cara pengolahan. Ibu hamil
layaknya manusia pada umumnya yang sangat rentan terhadap suatu penyakit yang
masuk melalui makanan dan minuman. Cara penyajian makanan ibu hamil yang salah akan mengakibatkan keracunan
makanan dengan kemungkinan terburuk keguguran. Cara penyajian yang benar
misalnya mencuci sayuran sebelum dipotong, untuk telur sebaiknya dimasak pada
suhu >80ºc, memasak sayur jangan terlalu matang.
7)
Pengetahuan Tentang Gizi
Bagi
masyarakat yang berpendidikan tinggi dan cukup pengetahuan tentang nilai gizi
akan lebih banyak menggunakan pertimbangan rasional. Pengetahuan tentang nilai
gizi makanan atau pertimbangan fisiologik lebih menonjol
dibandingkan dengan kebutuhan psikis. Tingkat pengetahuan ibu hamil akan
mempengaruhi perilaku gizi yang berdampak pada pola kebiasaan makanan. Semakin
banyak pengetahuan ibu hamil, dapat membentuk perilaku gizi yang baik terutama
makanan dengan gizi yang seimbang dan beranekaragam.
Berdasarkan
penelitian sebelumnya oleh Sri Puji Lestari mengenai hubungan pengetahuan
tentang gizi selama hamil dengan kejadian resiko KEK di Puskesmas Pembangunan
Kab Garut, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian
KEK, dimana proporsi kejadian resiko KEK pada ibu hamil berpengetahuan tidak
baik (50%) lebih banyak dibandingkan dengan ibu hamil berpengetahuan baik
(20%).
8)
Suplemen Makanan
Ada beberapa
suplemen makanan yang biasanya diberikan untuk ibu hamil, antara lain :
a.
Tablet
Tambah Darah (TTD)
Tablet
Tambah Darah (TTD) yang mengandung zat
besi (Fe) dapat membantu pembentukan sel darah merah yang berfungsi sebagai
pengangkut oksigen dan zat nutrisi makanan bagi ibu dan janin. TTD mengandung
200 mg ferrosulfat yang setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam
folat. Tablet Tambah Darah diminum satu tablet tiap hari di malam hari selama
90 hari, karena sebagian ibu yang hamil merasakan mual, muntah, nyeri pada
lambung, diare, dan susah buang air besar. Usaha lain untuk menambah asupan zat
besi adalah daging segar, ikan, telur, kacangkacangan, dan sayuran hijau.
b. Kalsium
Kalsium
merupakan zat yang dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan gigi bayi, jika
asupan kalsium kurang maka kebutuhan kalsiun diambil dari tulang ibu. Kebutuhan
kalsium bagi ibu hamil adalah 950 mg tiap harinya. Asupan Kalsium bisa didapat
dari minum susu, ikan, udang, rumput laut, keju, yoghurt, sereal, jus jeruk,
ikan sarden, kacangkacangan, biji-bijian, dan sayur yang berwarna hijau gelap.
c. Vitamin
Vitamin juga diperlukan untuk menjaga
kesehatan ibu yang hamil. Beberapa vitamin ibu hamil yang dibutuhkan adalah
vitamin C (80 mg) yang berfungsi untuk membantu penyerapan zat besi, vitamin A
(6000 IU), vitamin D (4 mcg). Vitamin ini diperoleh dari cabe merah, mangga,
pepaya, wortel, ubi, aprikot, dan tomat.
9) Status
kesehatan
Status
kesehatan seseorang kemungkinan sangat dipengaruhi oleh nafsu makan. Ibu hamil
dalam keadaan sakit akan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu hamil
yang sehat. Namun ibu juga harus ingat, bahwa gizi yang ia dapat akan digunakan
untuk dua kehidupan yaitu dirinya dan janin yang dikandungya. (Kristiyanasari,
2010)
B.
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan
selama masa kehamilan karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status
kesehatan ibu guna pertumbuhan dan perkembangan janin. Menurut Hendrawan
Nasedul yang dikutip oleh Mitayani (2010),
Gizi pada saat kehamilan adalah zat makanan atau menu
yang takaran semua zat gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil setiap hari dan
mengandung zat gizi seimbang dengan jumlah sesuai kebutuhan dan tidak
berlebihan. Kondisi kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil sangat menentukan
kesehatan ibu hamil. Sehingga demi suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu pada
waktu konsepsi harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat
tambahan energi, protein, vitamin, dan mineral (Kusmiyati, 2009).
Berikut adalah
kebutuhan gizi setiap trimester kehamilan:
Trimester kehamilan
|
Kebutuhan gizi
|
Trimester
pertama
|
Memerlukan asupan energi 2000 kalori
per harinya. Mengkonsumsi sayuran hijau, makanan yang mengandung
kalsium,vitamin B1, b3, b2, b6, a,c, asam folat,protein yang mengandung asam
amino. Jumlah vitamin yang dikonsumsinya 60 gram per hari.
|
Trimester kedua
|
Mengkonsumsi makanan yang mengandung
omega 3, vitamin E, zat besi, vitamin C untuk pembentukan sistem saraf pusat
pada janin dan zat antioksidan pada tubuh ibu hamil. Mengurangi konsumsi
garam agar tidak terjadi pembengkakan pada kaki.
|
Trimester ketiga
|
Makan dalam porsi wajar untuk mencegah
komplikasi seperti hipertensi, kencing manis. Kelebihan kalori akan
mengebabkan bayi menjadi besar sehingga menyulitkan proses persalinan.
Meminum susu 1-2 gelas perhari untuk memenuhi kebutuhan kalsium bagi janin.
Meghindari makanan pedas, minuman beralkohol dan yang mengandung kafein.
|
Bagan 2.1. kebutuhan
gizi setiap trimester kehamilan
Dibawah ini adalah tabel
kebutuhan zat gizi ibu hamil yang dihitung berdasarkan persentase peningkatan
asupan gizi diatas kebutuhan wanita tidak hamil.
Zat gizi
|
Kadar (%)
|
Zat gizi
|
Kadar (%)Zat gizi
|
Kalori
|
14%
|
Folate
|
122%
|
Protein
|
68%
|
Vitamin B12
|
10%
|
Vitamin D
|
100%
|
Kalsium
|
50%
|
Vitamin E
|
25%
|
Fosfor
|
50%
|
Vitamin K
|
8%
|
Magnesium
|
14%
|
Vitamin C
|
17%
|
Besi
|
100%
|
Thiamin
|
36%
|
Seng
|
25%
|
Riboflavin
|
23%
|
Yodium
|
17%
|
Niacin
|
13%
|
Selenium
|
18%
|
Vitamin B6
|
27%
|
Sumber: Arisman (2009)
Bagan 2.2 persentase peningkatan
asupan gizi
Kebutuhan energi,
protein, vitamin, mineral pada ibu hamil:
a. Energi
Besaran
energi yang terasup merupakan faktor gizi paling penting jika dikaitkan dengan
berat badan bayi. Banyaknya energi yang harus disiapkan hingga kehamilan
berakhir sekitar 80.000 kkal (National academy os Science, 1980), atau
kira-kira 300 kkal tiap hari diatas kebutuhan
wanita tidak hamil. WHO menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 kkal
sehari pada trimester I, dan 350 kal selama trimester II dan III.
b. Protein
Kebutuhan
protein pada ibu hamil mencapai 68%. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir
kehamilan diperkirakan sebanyak 925 gr yang tertimbun dalam jaringan ibu,
plasenta, serta bayi. Jika PER dianggap 70%, rata-rata pertambahan protein
ialah 8,5 gr/hari. Jika koefisien variabilitas sebesar 15%, tambahan ini
meningkat menjadi 10 gr sehari. National Academy of Science mematok angka
sekitar 30gr.
c. Zat
Besi
Penambahan
asupan besi, terbukti mampu mencegah penurunan Hb akibat hemodilusi. Tanpa
suplementasi (Comittee on Maternal nurtition menganjurkan suplementasi besi
selam trimester II dan III, cadangan besi dalam tubuh ibu akan habis pada akhir
kehamilan (Taylor dkk, 1982). Setiap ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi
yang mengandung zat besi sebanyak 30-60
mg, dimulai pada minggu ke-12 kehamilan yang diteruskan sampai 3 bulan
pascapartum.
d. Asam
Folat
Asam
Folat sebaiknya diberikan sekitar 28 hari setelah ovulasi atau 28 hari pertama
kehamilan karena otak dan sumsum tulang belakang dibentuk pada minggu pertama
kehamilan. Dengan demikian, pemberian suplementasi harus dilaksanakan sebelum
konsepsi terjadi. Besarnya suplementasi ialah280, 660, dan 470 ug per hari,
masing-masing pada trimester I,II, dan III.
e. Kabalamin
( Vitamin B12)
Vitamin
b12 penting sekali bagi tumbuh kembang normal RBC, dan keberfungsian sel-sel
sumsum tulang, sistem persarafan, dan saluran cerna. Tubuh dapat menyimpan b12
di hati dalam jumlah yang adekuat untuk persediaan selama 5 tahun.
f. Vitamin
D
Kekurangan
vitamin D selama hamil dapat menimbulkan gangguan metabilisme kalsium pada ibu
dan janin. Gangguan ini berupa hipokalsemia dan tetani pada bayi baru lahir,
hipoplasia enamel gigi bayi, dan osteomalasia pada ibu. Insidensi dapat ditekan
dengan pemberian 10 ug (400 IU) perhari.
g. Yodium
Anjuran
asupan perhari untuk ibu hamil dan menyusui adalah sebesar 200 ug (Food and
Nutrition Board of the National Academy of Science in the United State),
h. Kalsium
Kadar kalsium
dalam darah ibu hamil susut sampai 5% ketimbang wanita yang tidak hamil. Secara
kumulatif, janin menimbun kalsium sebanyak 30 gr, dengan kecepatan 7, 110, dan
350 mg masing-masing pada trimester I,II, dan III. Asupan anjuran ialah sekitar
1200 mg/hari bagi ibu hamil berumur diatas 25 tahun, dan cukup 800 mg untuk
mereka yang berusia lebih muda.
Kumpulan
Policy Brief
Intervensi dan
Pelayanan Gizi yang Esensial
1. Remaja
wanita dan wanita pra-hamil.
·
Zat besi dan asam folat ( Iron-folic
acid (IFA)) atau multiple micronutrient suplements (MMS)
2. Wanita
Hamil
·
IFA atau MMS selama masa kehamilan
·
Suplemen kalsium untuk wanita yang
kurang mengkonsumsi kalsium
·
Konseling diet tepat selama masa
kehamilan dan masa menyusui
·
Suplemen protein-energi yang simbang
untuk wanita hamil yang kurang gizi
PMK No 41 Tahun 2014 tentang Gizi Seimbang Hal 51-53
Kebutuhan
protein selama kehamilan meningkat. Peningkatan kebutuhan ini untuk pertumbuhan
janin dan untuk mempertahankan kesehatan ibu. Sangat dianjurkan untuk
mengonsumsi pangan sumber protein hewani seperti ikan, susu dan telur.
Kebutuhan
zat besi selama kehamilan meningkat karena digunakan untuk pembentukan sel dan
jaringan baru. Selain itu zat besi merupakan unsur penting dalam pembentukan
hemoglobin pada sel darah merah. Kekurangan hemoglobin disebut anemia atau
disebut penyakit kurang darah dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi seperti
Berat Bayi Lahir Rendah kurang dari 2500 g (BBLR), perdarahan dan peningkatan
risiko kematian.
Ikan,
daging, hati dan tempe adalah jenis pangan yang baik untuk ibu hamil karena
kandungan zat besinya tinggi. Ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi satu
tablet tambah darah perhari selama kehamilan dan dilanjutkan selama masa nifas.
Kebutuhan
asam folat selama kehamilan juga meningkat karena digunakan untuk pembentukan
sel dan sistem saraf termasuk sel darah merah. Sayuran hijau seperti bayam dan
kacang-kacangan banyak mengandung asam folat yang sangat diperlukan pada masa
kehamilan.
Buah
berwarna merupakan sumber vitamin yang baik bagi tubuh dan buah yang berserat
karena dapat melancarkan buang air besar sehingga mengurangi resiko sembelit
(susah buang air besar).
Kebutuhan
kalsium meningkat pada saat hamil karena digunakan untuk mengganti cadangan
kalsium ibu guna pembentukan jaringan baru pada janin. Apabila konsumsi kalsium
tidak mencukupi maka akan berakibat meningkatkan risiko ibu mengalami
komplikasi yang disebut keracunan kehamilan (pre eklampsia). Selain itu ibu
akan mengalami pengeroposan tulang dan gigi. Perhatian khusus agar diberikan
pada ibu hamil usia remaja oleh karena masih dalam periode pertumbuhan yang
memerlukan kalsium lebih banyak. Sumber kalsium yang baik adalah sayuran hijau,
kacang–kacangan dan ikan teri serta susu.
Iodium
merupakan bagian hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) yang berfungsi
untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan bayi. Iodium berperan dalam
sintesis protein, absorsi karbohidrat dan saluran cerna serta sintesis
kolesterol darah.
Zat
iodium memegang peranan yang sangat besar bagi ibu dan janin. Kekurangan iodium
akan berakibat terhambatnya perkembangan otak dan sistem saraf terutama
menurunkan IQ dan meningkatkan risiko kematian bayi. Disamping itu kekurangn
iodium dapat menyebabkan pertumbuhan fisik anak yang dilahirkan terganggu
(kretin). Dampak pada perkembangan otak dan system syaraf ini biasanya menetap.
Sumber iodium yang baik adalah makanan laut seperti ikan, udang, kerang, rumput
laut. Setiap memasak diharuskan menggunakan garam beriodium.
Mengatasi
“Hiperemesis Gravidarum” (rasa mual dan muntah berlebihan) dapat dilakukan
dengan menganjurkan makan dalam porsi kecil tetapi sering, makan secara tidak
berlebihan dan hindari makanan berlemak serta makanan berbumbu tajam
(merangsang).
a.
Batasi
mengonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi
Pembatasan
konsumsi garam dapat mencegah hipertensi selama kehamilan. Selama ibu hamil
diusahakan agar tidak menderita hipertensi. Hal ini disebabkan karena
hipertensi selama kehamilan akan meninkatkan risiko kematian janin, terlepasnya
plasenta, serta gangguan pertumbuhan.
b.
Minumlah
air putih yang lebih banyak
Air
merupakan cairan yang paling baik untuk hidrasi tubuh secara optimal. Air
berfungsi membantu pencernaan, membuang racun, sebagai penyusun sel dan darah,
mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dan mengatur suhu tubuh.
Kebutuhan
air selama kehamilan meningkat agar dapat mendukung sirkulasi janin, produksi
cairan amnion dan meningkatnya volume darah. Ibu hamil memerlukan asupan air
minum sekitar 2-3 liter perhari (8 – 12 gelas sehari).
c.
Batasi
minum kopi
Kafein
bila dikonsumsi oleh ibu hamil akan mempunyai efek diuretic dan stimulans. Oleh
karenanya bila ibu hamil minum kopi sebagai sumber utama kafein yang tidak
terkontrol, akan mengalami peningkatan buang air kecil (BAK) yang akan
berakibat dehidrasi, tekanan darah meningkat dan detak jantung juga akan
meningkat. Pangan sumber kafein lainnya adalah coklat, teh dan minuman suplemen
energi. Satu botol minuman suplemen energi mengandung kafein setara dengan 1-2
cangkir kopi. Disamping mengandung kafein, kopi juga mengandung inhibitor (zat
yang mengganggu penyerapan zat besi) Konsumsi kafein pada ibu hamil juga akan
berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin, karena metabolisme janin belum
sempurna.
Menurut
British Medical Journal (2008) konsumsi kafein bagi
ibu hamil tidak melebihi 100 mg/hari atau1-2 cangkir kopi/hari. Oleh karenanya
dianjurkan kepada ibu hamil, selama kehamilan ibu harus bijak dalam mengonsumsi
kopi sebagai sumber utama kafein, batasi dalam batas aman yaitu paling banyak 2
cangkir kopi/hari atau hindari sama sekali.
C.
Contoh Menu Gizi Ibu Hamil dalam
Seminggu
Masalah yang
sering dialami selama masa kehamilan adalah asupan makanan dan minuman. Kadar
kebutuhan gizi sangat berbeda dengan masa ketika sedang tidak hamil. Menu
makanan ibu hamil tentu harus di sesuaikan dengan kondisi tubuh. Ibu hamil yang
masuk dalam trimester kedua tidak banyak mengalami kesulitan dalam makan,
karena sudah melewati masa mual muntah.
Berikut ini
adalah contoh menu seimbang untuk ibu
hamil dalam seminggu:
Hari / waktu
|
Pagi
(07.00-08.00)
|
Selingan
(10.00)
|
Siang
(12.00-13.00)
|
Selingan
(16.00)
|
Malam
(19.00-20.00)
|
Senin
|
Nasi
kuning campur + acar sayuran, pepaya, susu,
|
Kue lumpur
|
Nasi,
sate hati, tempe oseng, sayur bening bayam, papaya, air putih
|
Salad
Buah
|
Nasi,
brongkos daging, tahu bumbu tomat, tumis kacang panjang, air putih
|
Selasa
|
Nasi,
sayur sop ayam, tahu goreng, apel, jus
kacang hijau
|
3
potong Kue Cubit
|
Nasi
goreng ayam, telur, tumis buncis,pisang, air Putih
|
Salad
Sayur
|
Nasi,
sayur lodeh, ikan goreng, jeruk, 1
gelas susu
|
Rabu
|
Nasi
soto ayam, tempe bacem, teh manis, semangka
|
Bubur
kacang hijau
|
Nasi,
gepuk daging bumbu kecap, perkedel jagung, sayur asem, kerupuk udang, apel ,
air putih
|
Kue
Putu
|
Nasi,
1 mangkuk kecil tumis daging, sup bayam
jagung, tahu bumbu kuning, jus alpukat
|
Kamis
|
Bakmi
rebus lengkap dengan sayuran, ayam goreng, tempe goreng, jus tomat
|
Kue
Lapis
|
Nasi
, pepes ikan, sayur oyong, orak orik
sayur , mangga, air jeruk hangat
|
Pisang
goreng dan buah Semangka
|
Nasi,
gule ayam, acar sayuran, tahu bacem, puding buah, susu
|
Jum’at
|
Bubur
ayam, tumis hati, kerupuk, tumis
buncis, pisang, susu
|
Salad
buah mix keju
|
nasi,
hati ayam goreng, tumis kangkung, tahu isi, jambu air, air putih
|
Kue
pukis
|
Nasi,
semur daging cincang, rolade telur asin, semur terong dan tahu, jus jambu
|
Sabtu
|
Nasi,
sayur asem-asem, ikan laut, melon, susu
|
Puding
|
Nasi,
telur balodo, tumis brokoli dan wortel, pisang,air putih
|
Donat
dan buah apel
|
Nasi,
sup daging, Tumis tempe, tumis kangkung, pisang, jus kacang hijau
|
Minggu
|
Roti
tawar, selai kacang, telur rebus,
susu, pisang
|
Lumpia
Basah
|
Pepes
ikan mas, tempe bacem, orak arik telur dan sayur, jeruk, es krim, air putih
|
Martabak
manis
|
Nasi,
ayam semur, pepes tahu, oseng jagung muda dan wortel, susu.
|
Bagan
2.3 contoh menu seimbang untuk ibu hamil dalam seminggu
D.
Contoh Resep Makanan Ibu Hamil dalam
Waktu Sehari
Besaran energi yang terasup merupakan faktor gizi paling
penting jika di kaitkan dengan berat badan lahir bayi. Banyaknya energi yang
harus di siapkan hingga kehamilan berakhir sekitar (dibulatkan) 80.000 kkal, kira
–kira 300 kkal tiap hari di atas kebutuhan wanita tidak hamil. Energi yang
tersembunyi dalam protein di taksir sebanyak 5.180 kkal dan lemak 36.337 kkal,
agar energi ini dapat di tabung, masih dibutuhkan 26.244 kkal yang di gunakan untuk mengubah
energi yang terikat dalam makanan menjadi energi yang dapat di metabolisir.
Dengan demikian, jumlah total energi yang harus tersedia selama kehamilan ialah
74.537 kkal. (National Academy of sciences, 1980)
Berikut ini adalah
resep masakan yang seimang untuk ibu hamil trimester kedua dalam sehari:
Pagi (06.00) : susu hangat
Makan pagi (07.00-09.00): nasi + urap sayur +ayam
goreng + air putih.
Resep
Sayur Urap
Bahan
|
Cara memasak
|
1.
1/2 ikat bayam
2.
100 gram kelapa parut
3.
5 batang kacang panjang
4.
50 gram touge
5.
1/2 batang wortel
6.
kemangi
Bumbu
halus
1.
2 siung bawang putih
2.
2 siung bawang merah
3.
Garam secukupnya
4.
Kencur secukupnya
5.
Gula merah secukupnya
6.
Cabai
|
1.
Potong bayam, kacang panjang dan
wortel. jagung dipipil kemudian dicuci dan direbus satu per satu. angkt dan
tiriskan
2.
Haluskan semua bumbu halus, setelah itu
campur dengan kelapa parut dan sangrai hingga panas.
3.
Campurkan kelapa dengan sayur
|
Bagan
2.4 Resep urap sayur
Kandungan
gizi : nasi + urap sayur +ayam goreng + air putih
·
Lemak total : 15,26 g
·
Karbohidrat total : 79,65 g
·
Protein : 30,11 g
·
Kolesterol : 57 mg
Makanan selingan
(10.00) : buah melon atau makan ringan
Siang (12.00-13.00) :
nasi + sup ayam + tempe goreng + air
putih
Resep
Sup Ayam
Bahan
|
Cara memasak
|
1.
Daging ayam bagian dada 200 gram.
2.
1 buah bawang bo tipis.
3.
100 gram wortel , korek api.
4.
3 sendok makan margarin.
5.
1 batang daun seledri. iris- iris
kecil.
6.
1 batang daun bawang, iris-iris
kecil.
7.
setengah liter air.
8.
setengah sendok teh garam,
9.
1 sendok teh lada.
|
1.
rebus daging ayam hingga matang.
setelah matang , angkat. dinginkan dan suwir-suwir.
2.
setelah disuwir masukan suwir air
rebusan tadi.
3.
kemudian panaskan margarin,
wortel dan juga bawang bombay sampai layu.
4.
setelah itu masukan l ,seledri
dan juga daun bawang ke rebusan, masukan juga tumisan tadi.
|
Bagan 2.5 Resep sup
ayam
Kandungan gizi : nasi +
sup ayam + tempe goreng + air putih
·
Lemak total : 5,30 g
·
Karbohidrat total : 66,94 g
·
Protein : 11,37 g
·
Sodium 1878 mg
Makanan seligan (16.00)
: lumpia basah
________________________________________________________________________
Makan malam
(19.00-21.00): nasi + tumis kangkung +
telur rebus + air putih
Resep
Tumis Kangkung
Gambar
2.4 Tumis kangkung
Bahan
|
Cara memasak
|
1.
kangkung satu ikat
2.
2 siung bawang merah. Iris tipis-
tipis lalu sisihkan 1 siung
3.
Bawang putih
4.
Gula putih secukupnya
5.
Kecap manis secukupnya
6.
Garam secukupnya
7.
2 sdm margarin
8.
3 siung bawang putih yang diiris
tipis lalu sisihkan
9.
150 ml air
10.
1 buah cabai merah yang diris-
iris
|
1.
Langkah pertama adalah dengan
cara memanaskan margarin terlebih
dahulu.
2.
Jika sudah cukup panas,
memasukkan bawang putih serta bawang merah. Tunggu hingga tercium bau yang
harum.
3.
Masukkan cabai merah serta
kangkung ke dalam tumisan bawang merah dan putih. Aduk sebentar lalu
tambahakan air ke dalamnya.
4.
Masukkan gula, garam serta kecap
manis ke dalamnya. Aduk- aduk hingga rata.
5.
Tunggu hingga bumbu- bumbu
meresap ke dalam dan angkat.
|
Bagan 2.6 Resep tumis
kangkung
Kandungan gizi : nasi +
tumis kangkung + telur rebus + air putih
·
Lemak total : 24,28 g
·
Karbohidrat total : 40,04 g
·
Protein : 14,42 g
·
Kolesterol : 216 mg
·
Sodium : 1329 mg
Malam sebelum tidur
(22.00) : susu hangat
BAB
III
HASIL
KUNJUNGAN
Identitas
ibu hamil pertama (1)
Nama
ibu : Ny. Sri Hidayati
Nama
Suami : Tn. Wakir
Golongan
Darah : A
Berat
Badan : 86 kg
Tinggi
Badan : 150 cm
Pekerjaan
Ibu : Ibu Rumah
Tangga
Agama : Islam
Umur Ibu :
34 tahun
Alamat
: Prancak Glondong
Rt. 05 Bantul
1.
Faktor
yang mempengaruhi gizi ibu hamil
a.
Faktor
budaya
Selama kehamilanya Ny. Sri Hidayati
memiliki pantangan
untuk tidak memakan daun pepaya, dikarenakan akan menyebabkan pelengketan pada
plasenta dan air ketuban akan berubah warna menjadi hijau.
b.
Faktor
cara penyajian
Dari segi cara penyajian, Ny. Sri Hidayati memilih untuk mencuci
sayuran terlebih dahulu baru dipotong-potong, cara memasak sayuran dalam
keadaan matang ( tidak terlalu lembek).
2. Ny.
Sri Hidayati selalu memperhatikan gizi yang ia makan setiap harinya.
3. Ny.
Sri Hidayati setiap saat selalu megkonsumsi makanan selingan
seperti buah-buahan terutama
apel dan pisang, tetapi tidak terlalu sering untuk makan sayur karena merasa
bosan.
4. Dalam
mengkonsumsi suplemen tambah darah (Fe) Ny. Sri Hidayati mengkonsumsinya secara
teratur pada malam hari sebelum tidur
5. Menu
makanan yang dikonsumsi Ny. Sri Hidayati pada trimester I dan trimester II
tidak ada perbedaan.
6. Setiap
harinya Ny. Sri Hidayati tidak meminum air teh karena hanya meminum air putih.
7. Ny.
Sri Hidayati tidak mengkonsumsi susu Ibu hamil
8. Ny.
Sri Hidayati mendapatkan penyuluhan Gizi ibu hamil dari tenaga kesehatan hanya
pada saat melakukan kontrol kehamilan
Status kesehatan yang terera dalam buku KIA:
Berat
Badan : 83 kg
Tinggi
Badan : 150 cm
Ukuran
LILA : 34 cm
Tekanan
darah : 100/70 mmHg
HB : 13,2 gr %
Jarak
kehamilan : 4,5 tahun
Status
imunisasi TT : 3 kali
HPHT : 01 / 10 / 2015
HPL : 08 /07 /2016
G
/ P /A : 2 / 1 / 0
Identitas
ibu hamil kedua (2)
Nama
ibu : Ny. Ismiyatun
Nama
Suami : Tn. Sri Priyanto
Golongan
Darah : B
Berat
Badan : 52 kg
Tinggi
Badan : 153 cm
Pekerjaan
Ibu : Ibu Rumah
Tangga
Agama : Islam
Umur
Ibu : 24 tahun
Alamat
: Sragan Rt 06
Trirenggo Bantul
1. Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil
a.
Faktor budaya
Selama hamil Ny. Ismiyatun memiliki pantagan untuk
tidak meminum
es, karena
nantinya bayi yang akan dilahirkan menjadi besar.
b. Faktor cara penyajian
Dari segi cara penyajian, Ny. ismiyatun memilih untuk mencuci
sayuran terlebih dahulu baru dipotong-potong, cara memasak sayuran dalam
keadaan matang ( tidak terlalu lembek).
2. Ny. Ismiyatun selalu memperhatikan gizi yang
dikonsumsi nya setiap hari.
3. Selama kehamilan Ny. Ismiyatun seringkali mengkonsumsi
buah-buahan terutama buah papaya, tetapi tidak terlalu sering dalam
mengkonsumsi sayur karena males.
4. Dalam mengkonsumsi suplemen tambah darah (Fe) Ny.
Ismiyatun mengkonsumsinya secara teratur
pada malam hari sebelum tidur
5. Selama kehamilan Ny. Ismiyatun mengalami perpedaan
dalam mengkonsumsi makanan, pada saat trimester I ibu lebih sedikit mengkonsumsi
makanan karena sering merasa mual.
6. Ny. Ismiyatun setelah makan utama tidak meminum air
teh karena merasa kenyang, tetapi mengkonsumsi air teh pada waktu selingan.
7. Ny. Ismiyatun rutin mengkonsumsi susu ibu hamil
8. Ny. Ismiyatun mengkonsumsi susu ibu hamil 1x sehari
pada siang hari
9. Ny. Ismiyatun rutin mengkonsumsi air putih
10. Ny. Ismiyatun mendapatkan penyuluhan Gizi ibu hamil
dari tenaga kesehatan hanya pada saat melakukan kontrol kehamilan
Status kesehatan yang terera dalam buku KIA:
Berat
Badan : 52 kg
Tinggi
Badan : 153 cm
Ukuran
LILA : 24 cm
Tekanan
darah : 90/60 mmHg
HB : 12,0 gr %
Jarak
kehamilan : 3 tahun
HPHT : 19 / 10 / 2015
HPL : 26 /07 /2016
G
/ P /A : 3 / 1 / 1
BAB
IV
PEMBAHASAN
Setiap orang dalam pengolahan makanan,
tergantung kreatif seseorang dalam menghidangkannya asalkan tetap memperhatikan
kebersihan, dan kandungan gizi makanan. Cara
penyajian yang benar misalnya mencuci sayuran sebelum dipotong, untuk telur
sebaiknya dimasak pada suhu <80ºc, memasak sayur jangan terlalu matang. Cara
penyajian yang salah dapat meracuni ibu hamil kemungkinan terburuk dapat
mengakibatkan keguguran, sehingga ibu hamil harus memperhatikan makanan dalam
penyajiannya. Tingkat pengetahuan
ibu hamil akan mempengaruhi perilaku gizi yang berdampak pada pola kebiasaan
makanan, semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu hamil dapat tercipta perilaku
gizi yang baik terutama makanan dengan gizi seimbang.
Menurut Sri Puji Lestari mengenai hubungan pengetahuan
tentang gizi selama hamil dengan kejadian resiko KEK di Puskesmas Pembangunan
Kab Garut, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian
KEK, dimana proporsi kejadian resiko KEK pada ibu hamil berpengetahuan tidak
baik (50%) lebih banyak dibandingkan dengan ibu hamil berpengetahuan baik
(20%). Ibu hamil selain harus memenuhi gizi seimbang juga harus mengkonsumsi
suplemen yang memiliki fungsi masing-masing salah satunya Tablet Tambah Darah (TTD) yang mengandung zat
besi (Fe) dapat membantu pembentukan sel darah merah yang berfungsi sebagai
pengangkut oksigen dan zat nutrisi makanan bagi ibu dan janin.
Pembahsan
kunjungan lahan
1.
Ny. Sri Hidayati
Ny. Sri Hidayati
mempercayai mitos ibu hamil untuk pantang makan daun pepaya pada saat
kehamilan, karena akan menyebabkan pelengketan plasenta dan air ketuban berubah
warna menjadi hijau. Dari segi cara penyajian, ibu mencuci terlebih dahulu baru
memotong sayur, sayur dimasak mateng karena menurut Ibu sayur yang dimasak
mateng akan terasa empuk. Selama kehamilnya Ibu selalu memperhatikan asupan
gizi yang dimakan. Dalam sehari Ibu mengkonsumsi makan 2 x sehari dan setiap
harinya selalu makan buah-buahan (pisang, apel ) pada siang atau malam hari,
tetapi jarang memakan sayuran karena merasa bosan saat makan sayur.
Ny. Sri Hidayati selalu meminum suplemen tambah darah ( Fe ),
1 x sehari saat malam hari sebelum tidur, selama kehamilannya ibu tidak
mengkonsumsi susu hamil dan air teh tetapi selalu rutin untuk mengkonsumsi air
putih untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut Ny. Sri hidayati, ibu mengalami perbedaan
porsi makan antara TM I dan TM II, ibu merasa porsi makan ibu pada TM I lebih
sedikit dibanding TM II. Ibu mendapatkan infromasi gizi dari petugas kesehatan
pada saat ibu kontrol kehamilannya, ibu sering mengeluh merasa pegal-pegal
didaerah pinggang dan kaki. Setatus gizi ibu sudah termasuk gizi seimbang
karena ibu memiliki LILA34 cm dengan ukuran tersebut ibu telah mencapai batas
minimal (<23,5).
Dari hasil pemeriksaan Ny. Sri Hidayati
memiliki berat badan 83 kg dengan tinggi badan 150 cm,
beliau termasuk ibu hamil dengan tipe gemuk karena beliau hanya memiliki tinggi
150 cm sedangkan berat badanya 83kg. Dalam keseharian beliau saat ini, beliau
makan 2x sehari dengan alasan takut anak yang dilahirkanya nanti akan gemuk
sehingga menyulitkan proses persalinan. Beliau sudah mengerti betapa
pentinggnya menjaga kenaikan berat badanya, walaupun beliau hanya makan 2x
sehari tetapi setiap makan beliau tetap memperhatian gizi yang dimakannya.
Setelah diberikan penyuluhan yang
kedua, tentang video promosi kesehatan Ny. Sri Hidayati sudah mengerti apa saja
gizi seimbang yang baik untuk ibu hamil demi perkembangan janinnya. Dalam
pengolaan sayuran Ny. Sri Hiddayati sudah mengerti cara pengolahan makanan yang
benar, yaitu mencuci terlebih dahulu sayuran sebelum sayuran dipotong. Dalam
cara pemasakanya pun tidak boleh dalam jangka waktu yang lama, karena akan
menghilangkan gizi yang terkandung dalam sayuran tersebut.
2.
Ny. Ismiyatun
Ny. Ismiyatun tidak
mempercayai mitos pantangan makan daun pepaya, nanas, ikan dll, tetapi beliau
selalu mendapatkan arahan dari orang tuanya untuk tidak minum es pada saat
kehamilan, karena bayi akan besar saat dilahirkan. Ibu memilih untuk mencuci
sayuran terlebih dahulu sebelum sayuran dipotong, memasaknya dalam keadaan
matang karena suka sayuran dalam keadaan empuk. Selama hamil beliau selalu
memperhatikan asupan gizi yang dimakan.
Dalam sehari porsi
makan Ibu yaitu 3x. Setiap harinya selalu makan buah-buahan ( pepaya ) pada
siang atau malam hari, tetapi beliau jarang memakan sayuran karena merasa males
untuk mengkosumsi sayuran. Beliau selalu meminum supelemen tambah darah ( Fe ),
1 x sehari saat malam hari. Selama kehamilanya Ibu selalu meminum susu hamil 1
x sehari pada siang hari. Beliau tidak pernah meminum teh setelah makan utama,
karena sudah merasa kenyang. Kebutuhan air putih tercukupi dengan baik, setiap
saat beliau selalu minum untuk memenuhi kebutuhan cairanya. Ibu merasa ada perbedaan
konsumsi makanan antara trimester I dan trimester II, pada saat trimester I
beliau jarang makan karena sering mual dan pusing.
Ny. Ismiyatun
mengatakan pernah mendapatkan pengetahuan gizi hamil dari bidan setiap kali beliau melakukan
kontrol kehamilanya. Keluhan yang sering beliau rasakan saat ini pegal-pegal di
daerah pinggang, dan kaki terasa nyut-nyutan. Ibu pernah dinyatakan bahwa beliau kekurangan
kalsium karena pada saat trimester I tidak pernah meminum susu hamil. Status
gizi ibu tergolong gizi yang baik,
Ibu mulai mengkonsumsi susu pada trimester II ini dengan alasan permintaan
dokter yang menganjurkan untuk meminum susu hamil, karena beliau kekurangan kalsium.
Ukuran LILA ibu 24 cm, dengan ukuran LILA 24 cm sudah termasuk ukuran minimal
LILA ibu hamil, tetapi ukuran tersebut masih dalam ukuran yang rendah, karena
batas minimalnya <23,5 cm dan Hb ibu termasuk normal yaitu 12 gr %.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Implementasi
diartikan pelaksanaan / penerapan dan diharapkan orang lain dapat menerima dan
melakukan perubahan. Implementasi promosi peningkatan gizi pada ibu hamil dapat
dilakukan dengan berbagai cara salah satunya penyuluhan. Melalui penyuluhan,
pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemenuhan gizi selama masa hamil akan
bertambah. Sehingga hal tersebut akan menekan angka kekurangan gizi selama masa
hamil khususnya ibu hamil TM II.
Upaya
pemenuhan gizi pada ibu hamil tidak selamanya berjalan lancar. Beberapa faktor
yang mempengauhi pemenuhan gizi pada ibu hamil TM II adalah : aktivitas /
pekerjaan, pendapatan, sanitasi makanan, faktor budaya, usia, cara penyajian
makanan, pengetahuan tentang gizi, suplemen makanan, dll. Hal ini perlu
mendapat perhatian khusus semua pihak baik keluarga, maupun tenaga medis
(dokter, bidan, perawat, dll) .
Status
gizi ibu hamil sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin.
Kondisi kesehatan ibu baik sebelum maupun sesudah hamil juga sangat menentukan
kesehatan ibu itu sendiri. Sehingga setiap hari ibu hamil harus makan makanan
yang mengandung gizi seimbang dengan jumlah sesuai kebutuhan ibu dan tidak
terlalu berlebihan. Pada kehamilan TM II, janin mengalami pembentukan sistem
saraf sehingga ibu harus mengkonsumsi makanan yang mengandung serat dan minum
air putih minimal 8 gelas per hari.
Ibu
hamil yang memasuki masa TM II tidak begitu banyak kesulitan dalam makan dan
minum. Pada dasarnya ibu hamil telah melewati masa mual muntah (emesis gravidarum). Contoh menu
seimbang dalam seminggu pada ibu hamil TM II misalnya, hari senin sarapan nasi
kuning+acar sayuran, makanan selingan (10.00 WIB) kue lumpur, makan siang nasi+sate hati+tempe oseng, makanan selingan
(16.00 WIB) salad buah, makan malam nasi+brongkos+daging+tahu bumbu tomat, dst.
Besarnya
energi yang terasup merupakan faktor terpenting dalam berat badan bayi lahir.
Banyaknya energi yang harus disiapkan hingga masa kehamilan berakhir kira-kira
80.000 kkal. Contoh resep menu seimbang untuk memenuhi kebutuhan energi selama
masa hamil TM II adalah :
Resep
Sayur Urap
Bahan
: ½ ikat bayam, 100 g kelapa parut, 5 batang kacang panjang, 50 g touge, ½
batang wortel, kemangi.
Bahan
halus : 2 siung bawang putih, 2 siung bawang merah, garam, kencur, gula merah,
cabai.
Cara
memasak :
1. Potong
bayam, kacang panjang dan wortel. Jagung dipipil kemudian dicuci dan direbus.
Angkat dan tiriskan.
2. Haluskan
semua bumbu halus, kemudian campur dengan kelapa parut dan sangrai hingga
panas.
3. Campurkan
kelapa dengan sayur.
B. Saran
1.
Bagi petugas kesehatan
Diharapkan bagi petugas kesehatan agar
memberikan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan bagi ibu hamil mengenai gizi
seimbang pada masa kehamilan agar dapat mengurangi angka kekurangan gizi pada
ibu hamil terutama ibu hamil TM II.
2. Bagi
ibu hamil
Ibu hamil agar rajin memeriksakan
kehamilannya secara rutin (minimal 1 bulan sekali) untuk menjaga kenaikan berat
badan. Dan juga ibu hamil senantiasa mengkonsumsi setidaknya 2 gelas susu per
hari dan memperbanyak konsumsi air putih.
3. Bagi
keluarga
Keluarga sebaiknya memberi perhatian
khusus kepada ibu hamil dan ikut serta dalam mendukung pemenuhan gizi seimbang
pada ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman.
2009. Gizi dalam Daur Kehidupan.
Jakarta. EGC.
Sediaoetama,
Achmad Djaeni. 2006. Ilmu Gizi untuk
Mahasiswa dan Profesi. Jakarta: Dian Rakyat.
Proverawati.
Atika, dkk. 2009. Gizi untuk Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Fajar, Ibnu, dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Supariasa,I Dewa Nyoman dkk.(2007). Penilaian Status Gizi.Jakarta: EGC.
Suryono. Slamet, dkk. 2010. Pengkajian Status
Gizi. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.
Almatsir, S.2006. Perinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kementrian Kesehatan RI.2015. Kesehatan Dalam Kerangka Sustainable Development Goals (SDGs).Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
Kementerian
Kesehatan RI. 2015. Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.