Friday, October 14, 2016

MAKALAH IMPLEMENTASI PROMOSI KESEHATAN PENINGKATAN GIZI PADA IBU HAMIL



BAB I
PENDAHULUAN

    A.   Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang masih bermasalah dengan gizi. Masalah gizi secara tidak langsung menjadi salah satu faktor kematian ibu dan anak, sebagaimana AKI dan AKB sebenarnya dapat dicegah dengan memberikan asupan gizi yang cukup sewaktu hamil, sehingga ketika melahirkan resiko kematian dapat menurun. Status gizi ibu hamil, baik sebelum hamil maupun setelah hamil dapat menggambarkan ketersediaan zat gizi dalam tubuh ibu untuk mendukung pertumbuhan janin. (Proverawati, 2009).
Di Indonesia sendiri pemerintah telah membuat kebijakan SDGs salah satu targetnya gizi masyarakat. Pada tahun 2030, SDGs mentargetkan untuk mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia. Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan (Kementrian kesehatan RI, 2015).
Gizi dan Nutrisi ibu hamil merupakan hal penting yang harus dipenuhi selama kehamilan berlangsung. Saat ibu hamil memasuki trimester II, ibu hamil dan juga janinnya akan mengalami berbagai kemajuan dan perkembangan yang pesat. Oleh sebab itu dalam hal ini, pemenuhan nutrisi bagi ibu hamil dan janin harus meningkat dibandingkan dengan trimester sebelumnnya. Kandungan pun juga akan semakin besar ibu hamil bisa mencermati setiap perkembangannya dan perkembangan tersebut didukung dengan pemenuhan nutrisi yang tepat (Arisman, 2009).

     B.   Rumusan Masalah
                              1.            Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi gizi pada ibu ?
                              2.            Bagaimana kebutuhan gizi pada ibu hamil ?
                              3.            Bagaimana contoh menu gizi ibu hamil trimester II dalam seminggu ?
                              4.            Bagaimana contoh resep makanan ibu hamil trimester II dalam waktu sehari ?

    C.   Tujuan
Tujuan umum:
Mengetahui implementasi promosi peningkatan gizi pada ibu hamil trimester II
Tujuan khusus:
1.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil
2.      Mengetahui kebutuhan gizi pada ibu hamil
3.      Mengetahui contoh menu gizi ibu hamil trimester II dalam seminggu
4.      Mengetahui contoh resep makanan ibu hamil trimester II dalam waktu sehari


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

     A.   Faktor yang Mempengaruhi Gizi Pada Ibu Hamil
Ada beberapa faktor yang mempegaruhi gizi pada ibu hamil diataranya sebagai berikut:
1)      Aktifitas atau Pekerjaan
Beban kerja atau aktivitas akan mempengaruhi metabolisme energi di dalam tubuh. Jika ibu hamil memiliki banyak aktivitas, maka akan lebih banyak energi yang dia gunakan untuk dapat melakukan aktifitasnya.
2)       Pendapatan
Masalah Kekurangan gizi, keamanan pangan dan kemiskinan selalu berkaitan. Meskipun tersedia bahan makanan yang cukup di suatu wilayah, namun jika masih ada keluarga miskin yang kelaparan masalah gizi kemungkinan timbul. Jika tingkat pendapatan naik maka jumlah makanan yang dikonsumsi cenderung untuk membaik pula, secara tidak langsung zat gizi yang diperlukan tubuh akan terpenuhi dan akan meningkatkan status gizi (Suhardjo, 2003) 
3)      Sanitasi makanan (penyiapan, penyajian, penyimpanan)
Makanan yang dikonsumsi ibu hamil hendaknya jangan sampai membuat kadar gizi yang terkandung dalam bahan makanan tersebut tidak higienis dan mengandung kuman.
4)      Faktor budaya
Pantangan pada makanan tertentu sehubungan dengan makanan yang dianggap boleh atau tidak untuk dimakan antara daerah satu dengan daerah lain berbeda. Takhayul dan larangan yang beragam didasarkan pada kebudayaan daerah yang berlainan. Misalnya, ada sebagian masyarakat yang masih percaya ibu hamil tidak boleh makan ikan, daun pepaya, minum jamu, nanas dll.
5)      Usia
Semakin muda dan tua umur ibu hamil akan mempengaruhi kebutuhan gizi. Pertumbuhan dan perkembangan ibu hamil sangat bergantung pada kebutuhan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk dirinya juga janin yang dikandungnya. Umur yang tua memerlukan energi yang besar karena fungsi organ-organ yang semakin melemah dan diharuskan untuk bekerja maka memerlukan tambahan energi yang cukup untuk mendukung kehamilanya. (Kristiyanasari, 2010)
6)      Cara penyajian makanan
Penyajian makanan pada ibu hamil bergantung pada kreatifitas antara individu satu dengan individu lain. Hal ini harus memperhatikan kandungan gizi, kebersihan, dan cara pengolahan. Ibu hamil layaknya manusia pada umumnya yang sangat rentan terhadap suatu penyakit yang masuk melalui makanan dan minuman. Cara penyajian makanan ibu hamil  yang salah akan mengakibatkan keracunan makanan dengan kemungkinan terburuk keguguran. Cara penyajian yang benar misalnya mencuci sayuran sebelum dipotong, untuk telur sebaiknya dimasak pada suhu >80ºc, memasak sayur jangan terlalu matang.
7)      Pengetahuan Tentang Gizi
Bagi masyarakat yang berpendidikan tinggi dan cukup pengetahuan tentang nilai gizi akan lebih banyak menggunakan pertimbangan rasional. Pengetahuan tentang nilai gizi makanan atau pertimbangan fisiologik  lebih  menonjol  dibandingkan dengan kebutuhan psikis. Tingkat pengetahuan ibu hamil akan mempengaruhi perilaku gizi yang berdampak pada pola kebiasaan makanan. Semakin banyak pengetahuan ibu hamil, dapat membentuk perilaku gizi yang baik terutama makanan dengan gizi yang seimbang dan beranekaragam.
Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Sri Puji Lestari mengenai hubungan pengetahuan tentang gizi selama hamil dengan kejadian resiko KEK di Puskesmas Pembangunan Kab Garut, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian KEK, dimana proporsi kejadian resiko KEK pada ibu hamil berpengetahuan tidak baik (50%) lebih banyak dibandingkan dengan ibu hamil berpengetahuan baik (20%).
8)      Suplemen Makanan
Ada beberapa suplemen makanan yang biasanya diberikan untuk ibu hamil, antara lain :
a.       Tablet Tambah Darah (TTD)
 Tablet Tambah Darah (TTD)  yang mengandung zat besi (Fe) dapat membantu pembentukan sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan zat nutrisi makanan bagi ibu dan janin. TTD mengandung 200 mg ferrosulfat yang setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat. Tablet Tambah Darah diminum satu tablet tiap hari di malam hari selama 90 hari, karena sebagian ibu yang hamil merasakan mual, muntah, nyeri pada lambung, diare, dan susah buang air besar. Usaha lain untuk menambah asupan zat besi adalah daging segar, ikan, telur, kacangkacangan, dan sayuran hijau.
b.      Kalsium
Kalsium merupakan zat yang dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan gigi bayi, jika asupan kalsium kurang maka kebutuhan kalsiun diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium bagi ibu hamil adalah 950 mg tiap harinya. Asupan Kalsium bisa didapat dari minum susu, ikan, udang, rumput laut, keju, yoghurt, sereal, jus jeruk, ikan sarden, kacangkacangan, biji-bijian, dan sayur yang berwarna hijau gelap.
c.       Vitamin
 Vitamin juga diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu yang hamil. Beberapa vitamin ibu hamil yang dibutuhkan adalah vitamin C (80 mg) yang berfungsi untuk membantu penyerapan zat besi, vitamin A (6000 IU), vitamin D (4 mcg). Vitamin ini diperoleh dari cabe merah, mangga, pepaya, wortel, ubi, aprikot, dan tomat.
9)      Status kesehatan
Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat dipengaruhi oleh nafsu makan. Ibu hamil dalam keadaan sakit akan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu hamil yang sehat. Namun ibu juga harus ingat, bahwa gizi yang ia dapat akan digunakan untuk dua kehidupan yaitu dirinya dan janin yang dikandungya. (Kristiyanasari, 2010)

    B.   Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan selama masa kehamilan karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu guna pertumbuhan dan perkembangan janin. Menurut Hendrawan Nasedul yang dikutip oleh Mitayani (2010),
Gizi pada saat kehamilan adalah zat makanan atau menu yang takaran semua zat gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil setiap hari dan mengandung zat gizi seimbang dengan jumlah sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Kondisi kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil sangat menentukan kesehatan ibu hamil. Sehingga demi suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat tambahan energi, protein, vitamin, dan mineral (Kusmiyati, 2009).
Berikut adalah kebutuhan gizi setiap trimester kehamilan:
Trimester kehamilan
Kebutuhan gizi

Trimester pertama
Memerlukan asupan energi 2000 kalori per harinya. Mengkonsumsi sayuran hijau, makanan yang mengandung kalsium,vitamin B1, b3, b2, b6, a,c, asam folat,protein yang mengandung asam amino. Jumlah vitamin yang dikonsumsinya 60 gram per hari.


Trimester kedua
Mengkonsumsi makanan yang mengandung omega 3, vitamin E, zat besi, vitamin C untuk pembentukan sistem saraf pusat pada janin dan zat antioksidan pada tubuh ibu hamil. Mengurangi konsumsi garam agar tidak terjadi pembengkakan pada kaki.

Trimester ketiga
Makan dalam porsi wajar untuk mencegah komplikasi seperti hipertensi, kencing manis. Kelebihan kalori akan mengebabkan bayi menjadi besar sehingga menyulitkan proses persalinan. Meminum susu 1-2 gelas perhari untuk memenuhi kebutuhan kalsium bagi janin. Meghindari makanan pedas, minuman beralkohol dan yang mengandung kafein.
Bagan 2.1. kebutuhan gizi setiap trimester kehamilan

Dibawah ini adalah tabel kebutuhan zat gizi ibu hamil yang dihitung berdasarkan persentase peningkatan asupan gizi diatas kebutuhan wanita tidak hamil.
Zat gizi
Kadar (%)
Zat gizi

Kadar (%)Zat gizi
Kalori
14%
Folate
122%
Protein
68%
Vitamin B12
10%
Vitamin D
100%
Kalsium
50%
Vitamin E
25%
Fosfor
50%
Vitamin K
8%
Magnesium
14%
Vitamin C
17%
Besi
100%
Thiamin
36%
Seng
25%
Riboflavin
23%
Yodium
17%
Niacin
13%
Selenium
18%
Vitamin B6
27%


            Sumber: Arisman (2009)
            Bagan 2.2 persentase peningkatan asupan gizi

Kebutuhan energi, protein, vitamin, mineral pada ibu hamil:
a.       Energi
Besaran energi yang terasup merupakan faktor gizi paling penting jika dikaitkan dengan berat badan bayi. Banyaknya energi yang harus disiapkan hingga kehamilan berakhir sekitar 80.000 kkal (National academy os Science, 1980), atau kira-kira 300 kkal tiap hari diatas kebutuhan  wanita tidak hamil. WHO menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 kkal sehari pada trimester I, dan 350 kal selama trimester II dan III.
b.      Protein
Kebutuhan protein pada ibu hamil mencapai 68%. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 gr yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta bayi. Jika PER dianggap 70%, rata-rata pertambahan protein ialah 8,5 gr/hari. Jika koefisien variabilitas sebesar 15%, tambahan ini meningkat menjadi 10 gr sehari. National Academy of Science mematok angka sekitar 30gr.
c.       Zat Besi
Penambahan asupan besi, terbukti mampu mencegah penurunan Hb akibat hemodilusi. Tanpa suplementasi (Comittee on Maternal nurtition menganjurkan suplementasi besi selam trimester II dan III, cadangan besi dalam tubuh ibu akan habis pada akhir kehamilan (Taylor dkk, 1982). Setiap ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi yang mengandung zat besi sebanyak  30-60 mg, dimulai pada minggu ke-12 kehamilan yang diteruskan sampai 3 bulan pascapartum.
d.      Asam Folat
Asam Folat sebaiknya diberikan sekitar 28 hari setelah ovulasi atau 28 hari pertama kehamilan karena otak dan sumsum tulang belakang dibentuk pada minggu pertama kehamilan. Dengan demikian, pemberian suplementasi harus dilaksanakan sebelum konsepsi terjadi. Besarnya suplementasi ialah280, 660, dan 470 ug per hari, masing-masing pada trimester I,II, dan III.
e.       Kabalamin ( Vitamin B12)
Vitamin b12 penting sekali bagi tumbuh kembang normal RBC, dan keberfungsian sel-sel sumsum tulang, sistem persarafan, dan saluran cerna. Tubuh dapat menyimpan b12 di hati dalam jumlah yang adekuat untuk persediaan selama 5 tahun.
f.       Vitamin D
Kekurangan vitamin D selama hamil dapat menimbulkan gangguan metabilisme kalsium pada ibu dan janin. Gangguan ini berupa hipokalsemia dan tetani pada bayi baru lahir, hipoplasia enamel gigi bayi, dan osteomalasia pada ibu. Insidensi dapat ditekan dengan pemberian 10 ug (400 IU) perhari. 
g. Yodium
Anjuran asupan perhari untuk ibu hamil dan menyusui adalah sebesar 200 ug (Food and Nutrition Board of the National Academy of Science in the United State),
h.      Kalsium
Kadar kalsium dalam darah ibu hamil susut sampai 5% ketimbang wanita yang tidak hamil. Secara kumulatif, janin menimbun kalsium sebanyak 30 gr, dengan kecepatan 7, 110, dan 350 mg masing-masing pada trimester I,II, dan III. Asupan anjuran ialah sekitar 1200 mg/hari bagi ibu hamil berumur diatas 25 tahun, dan cukup 800 mg untuk mereka yang berusia lebih muda.
Kumpulan  Policy Brief
Intervensi dan  Pelayanan Gizi yang Esensial
1.      Remaja wanita dan wanita pra-hamil.
·         Zat besi dan asam folat ( Iron-folic acid (IFA)) atau multiple micronutrient suplements (MMS)
2.      Wanita Hamil
·         IFA atau MMS selama masa kehamilan
·         Suplemen kalsium untuk wanita yang kurang mengkonsumsi kalsium
·         Konseling diet tepat selama masa kehamilan dan masa menyusui
·         Suplemen protein-energi yang simbang untuk wanita hamil yang kurang gizi

PMK No 41 Tahun 2014 tentang Gizi Seimbang Hal 51-53
Kebutuhan protein selama kehamilan meningkat. Peningkatan kebutuhan ini untuk pertumbuhan janin dan untuk mempertahankan kesehatan ibu. Sangat dianjurkan untuk mengonsumsi pangan sumber protein hewani seperti ikan, susu dan telur.
Kebutuhan zat besi selama kehamilan meningkat karena digunakan untuk pembentukan sel dan jaringan baru. Selain itu zat besi merupakan unsur penting dalam pembentukan hemoglobin pada sel darah merah. Kekurangan hemoglobin disebut anemia atau disebut penyakit kurang darah dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi seperti Berat Bayi Lahir Rendah kurang dari 2500 g (BBLR), perdarahan dan peningkatan risiko kematian.
Ikan, daging, hati dan tempe adalah jenis pangan yang baik untuk ibu hamil karena kandungan zat besinya tinggi. Ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi satu tablet tambah darah perhari selama kehamilan dan dilanjutkan selama masa nifas.
Kebutuhan asam folat selama kehamilan juga meningkat karena digunakan untuk pembentukan sel dan sistem saraf termasuk sel darah merah. Sayuran hijau seperti bayam dan kacang-kacangan banyak mengandung asam folat yang sangat diperlukan pada masa kehamilan.
Buah berwarna merupakan sumber vitamin yang baik bagi tubuh dan buah yang berserat karena dapat melancarkan buang air besar sehingga mengurangi resiko sembelit (susah buang air besar).
Kebutuhan kalsium meningkat pada saat hamil karena digunakan untuk mengganti cadangan kalsium ibu guna pembentukan jaringan baru pada janin. Apabila konsumsi kalsium tidak mencukupi maka akan berakibat meningkatkan risiko ibu mengalami komplikasi yang disebut keracunan kehamilan (pre eklampsia). Selain itu ibu akan mengalami pengeroposan tulang dan gigi. Perhatian khusus agar diberikan pada ibu hamil usia remaja oleh karena masih dalam periode pertumbuhan yang memerlukan kalsium lebih banyak. Sumber kalsium yang baik adalah sayuran hijau, kacang–kacangan dan ikan teri serta susu.
Iodium merupakan bagian hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan bayi. Iodium berperan dalam sintesis protein, absorsi karbohidrat dan saluran cerna serta sintesis kolesterol darah.
Zat iodium memegang peranan yang sangat besar bagi ibu dan janin. Kekurangan iodium akan berakibat terhambatnya perkembangan otak dan sistem saraf terutama menurunkan IQ dan meningkatkan risiko kematian bayi. Disamping itu kekurangn iodium dapat menyebabkan pertumbuhan fisik anak yang dilahirkan terganggu (kretin). Dampak pada perkembangan otak dan system syaraf ini biasanya menetap. Sumber iodium yang baik adalah makanan laut seperti ikan, udang, kerang, rumput laut. Setiap memasak diharuskan menggunakan garam beriodium.
Mengatasi “Hiperemesis Gravidarum” (rasa mual dan muntah berlebihan) dapat dilakukan dengan menganjurkan makan dalam porsi kecil tetapi sering, makan secara tidak berlebihan dan hindari makanan berlemak serta makanan berbumbu tajam (merangsang).
a.       Batasi mengonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi
Pembatasan konsumsi garam dapat mencegah hipertensi selama kehamilan. Selama ibu hamil diusahakan agar tidak menderita hipertensi. Hal ini disebabkan karena hipertensi selama kehamilan akan meninkatkan risiko kematian janin, terlepasnya plasenta, serta gangguan pertumbuhan.
b.      Minumlah air putih yang lebih banyak
Air merupakan cairan yang paling baik untuk hidrasi tubuh secara optimal. Air berfungsi membantu pencernaan, membuang racun, sebagai penyusun sel dan darah, mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dan mengatur suhu tubuh.
Kebutuhan air selama kehamilan meningkat agar dapat mendukung sirkulasi janin, produksi cairan amnion dan meningkatnya volume darah. Ibu hamil memerlukan asupan air minum sekitar 2-3 liter perhari (8 – 12 gelas sehari).
c.       Batasi minum kopi
Kafein bila dikonsumsi oleh ibu hamil akan mempunyai efek diuretic dan stimulans. Oleh karenanya bila ibu hamil minum kopi sebagai sumber utama kafein yang tidak terkontrol, akan mengalami peningkatan buang air kecil (BAK) yang akan berakibat dehidrasi, tekanan darah meningkat dan detak jantung juga akan meningkat. Pangan sumber kafein lainnya adalah coklat, teh dan minuman suplemen energi. Satu botol minuman suplemen energi mengandung kafein setara dengan 1-2 cangkir kopi. Disamping mengandung kafein, kopi juga mengandung inhibitor (zat yang mengganggu penyerapan zat besi) Konsumsi kafein pada ibu hamil juga akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin, karena metabolisme janin belum sempurna.
Menurut British Medical Journal (2008) konsumsi kafein bagi ibu hamil tidak melebihi 100 mg/hari atau1-2 cangkir kopi/hari. Oleh karenanya dianjurkan kepada ibu hamil, selama kehamilan ibu harus bijak dalam mengonsumsi kopi sebagai sumber utama kafein, batasi dalam batas aman yaitu paling banyak 2 cangkir kopi/hari atau hindari sama sekali.

C.   Contoh Menu Gizi Ibu Hamil dalam Seminggu
Masalah yang sering dialami selama masa kehamilan adalah asupan makanan dan minuman. Kadar kebutuhan gizi sangat berbeda dengan masa ketika sedang tidak hamil. Menu makanan ibu hamil tentu harus di sesuaikan dengan kondisi tubuh. Ibu hamil yang masuk dalam trimester kedua tidak banyak mengalami kesulitan dalam makan, karena sudah melewati masa mual muntah.
Berikut ini adalah contoh menu seimbang untuk ibu hamil dalam seminggu:

Hari / waktu
Pagi
(07.00-08.00)
Selingan
(10.00)
Siang
(12.00-13.00)
Selingan
(16.00)
Malam
(19.00-20.00)
Senin
Nasi kuning campur + acar sayuran, pepaya, susu,
 Kue lumpur
Nasi, sate hati, tempe oseng, sayur bening bayam, papaya, air putih
Salad Buah
Nasi, brongkos daging, tahu bumbu tomat, tumis kacang panjang, air putih
Selasa
Nasi, sayur sop ayam, tahu goreng, apel,  jus kacang hijau
3 potong Kue Cubit
Nasi goreng ayam, telur, tumis buncis,pisang, air Putih
Salad Sayur
Nasi, sayur lodeh,  ikan goreng, jeruk, 1 gelas susu

Rabu
Nasi soto ayam, tempe bacem, teh manis, semangka
Bubur kacang hijau
Nasi, gepuk daging bumbu kecap, perkedel jagung, sayur asem, kerupuk udang, apel , air putih

Kue Putu
Nasi, 1 mangkuk kecil tumis daging, sup bayam  jagung, tahu bumbu kuning, jus alpukat
Kamis
Bakmi rebus lengkap dengan sayuran, ayam goreng, tempe goreng,  jus tomat
Kue Lapis
Nasi , pepes ikan, sayur  oyong, orak orik sayur , mangga,  air jeruk hangat
Pisang goreng dan buah Semangka
Nasi, gule ayam, acar sayuran, tahu bacem, puding buah, susu
Jum’at
Bubur ayam, tumis hati, kerupuk, tumis  buncis, pisang, susu
Salad buah mix keju
nasi, hati ayam goreng, tumis kangkung, tahu isi, jambu air, air putih
Kue pukis
Nasi, semur daging cincang, rolade telur asin, semur terong dan tahu,  jus jambu

Sabtu
Nasi, sayur asem-asem, ikan laut, melon, susu
Puding
Nasi, telur balodo, tumis brokoli dan wortel, pisang,air putih
Donat dan buah apel
Nasi, sup daging, Tumis tempe, tumis kangkung, pisang, jus kacang hijau
Minggu
Roti tawar, selai kacang, telur rebus,  susu, pisang
Lumpia Basah
Pepes ikan mas, tempe bacem, orak arik telur dan sayur, jeruk, es krim,  air putih
Martabak manis
Nasi, ayam semur, pepes tahu, oseng jagung muda dan wortel, susu.
Bagan 2.3 contoh  menu seimbang untuk ibu hamil dalam seminggu

    D.   Contoh Resep Makanan Ibu Hamil dalam Waktu Sehari
Besaran energi yang terasup merupakan faktor gizi paling penting jika di kaitkan dengan berat badan lahir bayi. Banyaknya energi yang harus di siapkan hingga kehamilan berakhir sekitar (dibulatkan) 80.000 kkal, kira –kira 300 kkal tiap hari di atas kebutuhan wanita tidak hamil. Energi yang tersembunyi dalam protein di taksir sebanyak 5.180 kkal dan lemak 36.337 kkal, agar energi ini dapat di tabung, masih dibutuhkan  26.244 kkal yang di gunakan untuk mengubah energi yang terikat dalam makanan menjadi energi yang dapat di metabolisir. Dengan demikian, jumlah total energi yang harus tersedia selama kehamilan ialah 74.537 kkal. (National Academy of sciences, 1980)
Berikut ini adalah resep masakan yang seimang untuk ibu hamil trimester kedua dalam sehari:
                                                                                                                                   
Pagi (06.00) : susu hangat
Makan pagi (07.00-09.00): nasi + urap sayur +ayam goreng + air putih.

Resep Sayur Urap


Bahan
Cara memasak

1.      1/2 ikat bayam
2.      100 gram kelapa parut
3.      5 batang kacang panjang
4.      50 gram touge
5.      1/2 batang wortel
6.      kemangi

Bumbu halus
1.      2 siung bawang putih
2.      2 siung bawang merah
3.      Garam secukupnya
4.      Kencur secukupnya
5.      Gula merah secukupnya
6.      Cabai
1.      Potong bayam, kacang panjang dan wortel. jagung dipipil kemudian dicuci dan direbus satu per satu. angkt dan tiriskan
2.       Haluskan semua bumbu halus, setelah itu campur dengan kelapa parut dan sangrai hingga panas.
3.      Campurkan kelapa dengan sayur


Bagan 2.4 Resep urap sayur

Kandungan gizi : nasi + urap sayur +ayam goreng + air putih
·         Lemak total : 15,26 g
·         Karbohidrat total : 79,65 g
·         Protein : 30,11 g
·         Kolesterol : 57 mg
Makanan selingan (10.00) : buah melon atau makan ringan
Siang (12.00-13.00) : nasi + sup ayam + tempe goreng +  air putih

Resep Sup Ayam


  Bahan
Cara memasak

1.      Daging ayam bagian dada 200 gram.
2.      1 buah bawang bo tipis.
3.      100 gram wortel , korek api.
4.      3 sendok makan margarin.
5.      1 batang daun seledri. iris- iris kecil.
6.      1 batang daun bawang, iris-iris kecil.
7.      setengah liter air.
8.      setengah sendok teh garam,
9.      1 sendok teh lada.

1.      rebus daging ayam hingga matang. setelah matang , angkat. dinginkan dan suwir-suwir.
2.      setelah disuwir masukan suwir air rebusan tadi.
3.      kemudian panaskan margarin, wortel dan juga bawang bombay sampai layu.
4.      setelah itu masukan l ,seledri dan juga daun bawang ke rebusan, masukan juga tumisan tadi.
Bagan 2.5 Resep sup ayam
Kandungan gizi : nasi + sup ayam + tempe goreng +  air putih
·         Lemak total : 5,30 g
·         Karbohidrat total : 66,94 g
·         Protein : 11,37 g
·         Sodium 1878 mg
Makanan seligan (16.00) : lumpia basah 
________________________________________________________________________
Makan malam (19.00-21.00): nasi + tumis kangkung  + telur rebus + air putih

Resep Tumis Kangkung


Gambar 2.4 Tumis kangkung
Bahan
Cara memasak

1.      kangkung satu ikat
2.      2 siung bawang merah. Iris tipis- tipis lalu sisihkan 1 siung
3.      Bawang putih
4.       Gula putih secukupnya
5.       Kecap manis secukupnya
6.      Garam secukupnya
7.      2 sdm margarin
8.      3 siung bawang putih yang diiris tipis lalu sisihkan
9.       150 ml air
10.  1 buah cabai merah yang diris- iris
1.      Langkah pertama adalah dengan cara memanaskan margarin  terlebih dahulu.
2.      Jika sudah cukup panas, memasukkan bawang putih serta bawang merah. Tunggu hingga tercium bau yang harum.
3.      Masukkan cabai merah serta kangkung ke dalam tumisan bawang merah dan putih. Aduk sebentar lalu tambahakan air ke dalamnya.
4.      Masukkan gula, garam serta kecap manis ke dalamnya. Aduk- aduk hingga rata.
5.      Tunggu hingga bumbu- bumbu meresap ke dalam dan angkat.
Bagan 2.6 Resep tumis kangkung
Kandungan gizi : nasi + tumis kangkung  + telur rebus + air putih
·         Lemak total : 24,28 g
·         Karbohidrat total : 40,04 g
·         Protein : 14,42 g
·         Kolesterol : 216 mg
·         Sodium : 1329 mg
Malam sebelum tidur (22.00) : susu hangat


BAB III
HASIL KUNJUNGAN

Identitas ibu hamil pertama (1)
Nama ibu                   : Ny. Sri Hidayati
Nama Suami              : Tn. Wakir
Golongan Darah       : A
Berat Badan              : 86 kg
Tinggi Badan            : 150 cm
Pekerjaan Ibu            : Ibu Rumah Tangga
Agama                       : Islam           
Umur  Ibu                  : 34 tahun
Alamat                       : Prancak Glondong Rt. 05 Bantul

   1.      Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil
a.      Faktor budaya
Selama kehamilanya Ny. Sri Hidayati memiliki pantangan untuk tidak memakan daun pepaya, dikarenakan akan menyebabkan pelengketan pada plasenta dan air ketuban akan berubah warna menjadi hijau.
b.      Faktor cara penyajian
Dari segi cara penyajian, Ny. Sri Hidayati memilih untuk mencuci sayuran terlebih dahulu baru dipotong-potong, cara memasak sayuran dalam keadaan matang ( tidak terlalu lembek).
    2.    Ny. Sri Hidayati selalu memperhatikan gizi yang ia makan setiap harinya.
   3.   Ny. Sri Hidayati setiap saat selalu megkonsumsi makanan selingan  seperti buah-buahan terutama apel dan pisang, tetapi tidak terlalu sering untuk makan sayur karena merasa bosan.
   4. Dalam mengkonsumsi suplemen tambah darah (Fe) Ny. Sri Hidayati mengkonsumsinya secara teratur pada malam hari sebelum tidur
   5.  Menu makanan yang dikonsumsi Ny. Sri Hidayati pada trimester I dan trimester II tidak ada perbedaan.
   6.    Setiap harinya Ny. Sri Hidayati tidak meminum air teh karena  hanya meminum air putih.
   7.    Ny. Sri Hidayati tidak mengkonsumsi susu Ibu hamil
   8.    Ny. Sri Hidayati mendapatkan penyuluhan Gizi ibu hamil dari tenaga kesehatan hanya pada saat melakukan kontrol kehamilan

Status kesehatan yang terera dalam buku KIA:
Berat Badan              : 83 kg
Tinggi Badan              : 150 cm
Ukuran LILA              : 34 cm
Tekanan darah           : 100/70 mmHg
HB                              : 13,2 gr %
Jarak kehamilan       : 4,5 tahun
Status imunisasi TT : 3 kali
HPHT                         : 01 / 10 / 2015
HPL                            : 08 /07 /2016
G / P /A                      : 2 / 1 / 0


Identitas ibu hamil kedua (2)
Nama ibu                   : Ny. Ismiyatun
Nama Suami              : Tn. Sri Priyanto
Golongan Darah       : B
Berat Badan              : 52 kg
Tinggi Badan             : 153 cm
Pekerjaan Ibu                        : Ibu Rumah Tangga
Agama                        : Islam
Umur Ibu                   : 24 tahun
Alamat                       : Sragan Rt 06 Trirenggo Bantul

1.    Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil
a.     Faktor budaya
Selama hamil Ny. Ismiyatun memiliki pantagan untuk tidak meminum es,  karena nantinya bayi yang akan dilahirkan menjadi besar.
b.   Faktor cara penyajian
Dari segi cara penyajian, Ny. ismiyatun memilih untuk mencuci sayuran terlebih dahulu baru dipotong-potong, cara memasak sayuran dalam keadaan matang ( tidak terlalu lembek).
2.       Ny. Ismiyatun selalu memperhatikan gizi yang dikonsumsi nya setiap hari.
3.       Selama kehamilan Ny. Ismiyatun seringkali mengkonsumsi buah-buahan terutama buah papaya, tetapi tidak terlalu sering dalam mengkonsumsi sayur karena males.
4.       Dalam mengkonsumsi suplemen tambah darah (Fe) Ny. Ismiyatun  mengkonsumsinya secara teratur pada malam hari sebelum tidur
5.       Selama kehamilan Ny. Ismiyatun mengalami perpedaan dalam mengkonsumsi makanan, pada saat trimester I ibu lebih sedikit mengkonsumsi makanan karena sering merasa mual.
6.       Ny. Ismiyatun setelah makan utama tidak meminum air teh karena merasa kenyang, tetapi mengkonsumsi air teh pada waktu selingan.
7.       Ny. Ismiyatun rutin mengkonsumsi susu ibu hamil
8.       Ny. Ismiyatun mengkonsumsi susu ibu hamil 1x sehari pada siang hari
9.       Ny. Ismiyatun rutin mengkonsumsi air putih
10.   Ny. Ismiyatun mendapatkan penyuluhan Gizi ibu hamil dari tenaga kesehatan hanya pada saat melakukan kontrol kehamilan

Status kesehatan yang terera dalam buku KIA:
Berat Badan               : 52 kg
Tinggi Badan              : 153 cm
Ukuran LILA              : 24 cm
Tekanan darah           : 90/60 mmHg
HB                              : 12,0 gr %
Jarak kehamilan       : 3 tahun
HPHT                         : 19 / 10 / 2015
HPL                            : 26 /07 /2016
G / P /A                      : 3 / 1 / 1

  
BAB IV
PEMBAHASAN

Setiap orang dalam pengolahan makanan, tergantung kreatif seseorang dalam menghidangkannya asalkan tetap memperhatikan kebersihan, dan kandungan gizi makanan. Cara penyajian yang benar misalnya mencuci sayuran sebelum dipotong, untuk telur sebaiknya dimasak pada suhu <80ºc, memasak sayur jangan terlalu matang. Cara penyajian yang salah dapat meracuni ibu hamil kemungkinan terburuk dapat mengakibatkan keguguran, sehingga ibu hamil harus memperhatikan makanan dalam penyajiannya. Tingkat pengetahuan ibu hamil akan mempengaruhi perilaku gizi yang berdampak pada pola kebiasaan makanan, semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu hamil dapat tercipta perilaku gizi yang baik terutama makanan dengan gizi seimbang.
Menurut Sri Puji Lestari mengenai hubungan pengetahuan tentang gizi selama hamil dengan kejadian resiko KEK di Puskesmas Pembangunan Kab Garut, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian KEK, dimana proporsi kejadian resiko KEK pada ibu hamil berpengetahuan tidak baik (50%) lebih banyak dibandingkan dengan ibu hamil berpengetahuan baik (20%). Ibu hamil selain harus memenuhi gizi seimbang juga harus mengkonsumsi suplemen yang memiliki fungsi masing-masing salah satunya Tablet Tambah Darah (TTD) yang mengandung zat besi (Fe) dapat membantu pembentukan sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan zat nutrisi makanan bagi ibu dan janin.
Pembahsan kunjungan lahan
1.      Ny. Sri Hidayati
 Ny. Sri Hidayati  mempercayai mitos ibu hamil untuk pantang makan daun pepaya pada saat kehamilan, karena akan menyebabkan pelengketan plasenta dan air ketuban berubah warna menjadi hijau. Dari segi cara penyajian, ibu mencuci terlebih dahulu baru memotong sayur, sayur dimasak mateng karena menurut Ibu sayur yang dimasak mateng akan terasa empuk. Selama kehamilnya Ibu selalu memperhatikan asupan gizi yang dimakan. Dalam sehari Ibu mengkonsumsi makan 2 x sehari dan setiap harinya selalu makan buah-buahan (pisang, apel ) pada siang atau malam hari, tetapi jarang memakan sayuran karena merasa bosan saat  makan sayur.
Ny. Sri Hidayati  selalu meminum suplemen tambah darah ( Fe ), 1 x sehari saat malam hari sebelum tidur, selama kehamilannya ibu tidak mengkonsumsi susu hamil dan air teh tetapi selalu rutin untuk mengkonsumsi air putih untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut  Ny. Sri hidayati, ibu mengalami perbedaan porsi makan antara TM I dan TM II, ibu merasa porsi makan ibu pada TM I lebih sedikit dibanding TM II. Ibu mendapatkan infromasi gizi dari petugas kesehatan pada saat ibu kontrol kehamilannya, ibu sering mengeluh merasa pegal-pegal didaerah pinggang dan kaki. Setatus gizi ibu sudah termasuk gizi seimbang karena ibu memiliki LILA34 cm dengan ukuran tersebut ibu telah mencapai batas minimal (<23,5).
Dari hasil pemeriksaan Ny. Sri Hidayati memiliki berat badan 83 kg dengan tinggi badan 150 cm, beliau termasuk ibu hamil dengan tipe gemuk karena beliau hanya memiliki tinggi 150 cm sedangkan berat badanya 83kg. Dalam keseharian beliau saat ini, beliau makan 2x sehari dengan alasan takut anak yang dilahirkanya nanti akan gemuk sehingga menyulitkan proses persalinan. Beliau sudah mengerti betapa pentinggnya menjaga kenaikan berat badanya, walaupun beliau hanya makan 2x sehari tetapi setiap makan beliau tetap memperhatian gizi yang dimakannya.
            Setelah diberikan penyuluhan yang kedua, tentang video promosi kesehatan Ny. Sri Hidayati sudah mengerti apa saja gizi seimbang yang baik untuk ibu hamil demi perkembangan janinnya. Dalam pengolaan sayuran Ny. Sri Hiddayati sudah mengerti cara pengolahan makanan yang benar, yaitu mencuci terlebih dahulu sayuran sebelum sayuran dipotong. Dalam cara pemasakanya pun tidak boleh dalam jangka waktu yang lama, karena akan menghilangkan gizi yang terkandung dalam sayuran tersebut.

2.      Ny. Ismiyatun
Ny. Ismiyatun tidak mempercayai mitos pantangan makan daun pepaya, nanas, ikan dll, tetapi beliau selalu mendapatkan arahan dari orang tuanya untuk tidak minum es pada saat kehamilan, karena bayi akan besar saat dilahirkan. Ibu memilih untuk mencuci sayuran terlebih dahulu sebelum sayuran dipotong, memasaknya dalam keadaan matang karena suka sayuran dalam keadaan empuk. Selama hamil beliau selalu memperhatikan asupan gizi yang dimakan.
Dalam sehari porsi makan Ibu yaitu 3x. Setiap harinya selalu makan buah-buahan ( pepaya ) pada siang atau malam hari, tetapi beliau jarang memakan sayuran karena merasa males untuk mengkosumsi sayuran. Beliau selalu meminum supelemen tambah darah ( Fe ), 1 x sehari saat malam hari. Selama kehamilanya Ibu selalu meminum susu hamil 1 x sehari pada siang hari. Beliau tidak pernah meminum teh setelah makan utama, karena sudah merasa kenyang. Kebutuhan air putih tercukupi dengan baik, setiap saat beliau selalu minum untuk memenuhi kebutuhan cairanya. Ibu merasa ada perbedaan konsumsi makanan antara trimester I dan trimester II, pada saat trimester I beliau jarang makan karena sering mual dan pusing.
Ny. Ismiyatun mengatakan pernah mendapatkan pengetahuan gizi hamil  dari bidan setiap kali beliau melakukan kontrol kehamilanya. Keluhan yang sering beliau rasakan saat ini pegal-pegal di daerah pinggang, dan kaki terasa nyut-nyutan. Ibu  pernah dinyatakan bahwa beliau kekurangan kalsium karena pada saat trimester I tidak pernah meminum susu hamil. Status gizi ibu  tergolong gizi yang baik, Ibu mulai mengkonsumsi susu pada trimester II ini dengan alasan permintaan dokter yang menganjurkan untuk meminum susu hamil, karena beliau kekurangan kalsium. Ukuran LILA ibu 24 cm, dengan ukuran LILA 24 cm sudah termasuk ukuran minimal LILA ibu hamil, tetapi ukuran tersebut masih dalam ukuran yang rendah, karena batas minimalnya <23,5 cm dan Hb ibu termasuk normal yaitu 12 gr %.


BAB V
PENUTUP

    A.    Kesimpulan
            Implementasi diartikan pelaksanaan / penerapan dan diharapkan orang lain dapat menerima dan melakukan perubahan. Implementasi promosi peningkatan gizi pada ibu hamil dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya penyuluhan. Melalui penyuluhan, pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemenuhan gizi selama masa hamil akan bertambah. Sehingga hal tersebut akan menekan angka kekurangan gizi selama masa hamil khususnya ibu hamil TM II.
            Upaya pemenuhan gizi pada ibu hamil tidak selamanya berjalan lancar. Beberapa faktor yang mempengauhi pemenuhan gizi pada ibu hamil TM II adalah : aktivitas / pekerjaan, pendapatan, sanitasi makanan, faktor budaya, usia, cara penyajian makanan, pengetahuan tentang gizi, suplemen makanan, dll. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus semua pihak baik keluarga, maupun tenaga medis (dokter, bidan, perawat, dll) .
            Status gizi ibu hamil sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin. Kondisi kesehatan ibu baik sebelum maupun sesudah hamil juga sangat menentukan kesehatan ibu itu sendiri. Sehingga setiap hari ibu hamil harus makan makanan yang mengandung gizi seimbang dengan jumlah sesuai kebutuhan ibu dan tidak terlalu berlebihan. Pada kehamilan TM II, janin mengalami pembentukan sistem saraf sehingga ibu harus mengkonsumsi makanan yang mengandung serat dan minum air putih minimal 8 gelas per hari.
            Ibu hamil yang memasuki masa TM II tidak begitu banyak kesulitan dalam makan dan minum. Pada dasarnya ibu hamil telah melewati masa mual muntah (emesis gravidarum). Contoh menu seimbang dalam seminggu pada ibu hamil TM II misalnya, hari senin sarapan nasi kuning+acar sayuran, makanan selingan (10.00 WIB) kue lumpur, makan siang  nasi+sate hati+tempe oseng, makanan selingan (16.00 WIB) salad buah, makan malam nasi+brongkos+daging+tahu bumbu tomat, dst.
            Besarnya energi yang terasup merupakan faktor terpenting dalam berat badan bayi lahir. Banyaknya energi yang harus disiapkan hingga masa kehamilan berakhir kira-kira 80.000 kkal. Contoh resep menu seimbang untuk memenuhi kebutuhan energi selama masa hamil TM II adalah :
Resep Sayur Urap
Bahan : ½ ikat bayam, 100 g kelapa parut, 5 batang kacang panjang, 50 g touge, ½ batang wortel, kemangi.
Bahan halus : 2 siung bawang putih, 2 siung bawang merah, garam, kencur, gula merah, cabai.
Cara memasak :
  1.      Potong bayam, kacang panjang dan wortel. Jagung dipipil kemudian dicuci dan direbus. Angkat dan tiriskan.
  2.      Haluskan semua bumbu halus, kemudian campur dengan kelapa parut dan sangrai hingga panas.
  3.      Campurkan kelapa dengan sayur.


  B.     Saran
       1.      Bagi petugas kesehatan
Diharapkan bagi petugas kesehatan agar memberikan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan bagi ibu hamil mengenai gizi seimbang pada masa kehamilan agar dapat mengurangi angka kekurangan gizi pada ibu hamil terutama ibu hamil TM II.
      2.      Bagi ibu hamil
Ibu hamil agar rajin memeriksakan kehamilannya secara rutin (minimal 1 bulan sekali) untuk menjaga kenaikan berat badan. Dan juga ibu hamil senantiasa mengkonsumsi setidaknya 2 gelas susu per hari dan memperbanyak konsumsi air putih. 
      3.      Bagi keluarga
Keluarga sebaiknya memberi perhatian khusus kepada ibu hamil dan ikut serta dalam mendukung pemenuhan gizi seimbang pada ibu hamil.


DAFTAR PUSTAKA

Arisman. 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta. EGC.
Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2006. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta: Dian Rakyat.
Proverawati. Atika, dkk. 2009. Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Fajar, Ibnu, dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Supariasa,I Dewa Nyoman dkk.(2007). Penilaian Status Gizi.Jakarta: EGC.
Suryono. Slamet, dkk. 2010. Pengkajian Status Gizi. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.
Almatsir, S.2006. Perinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 
Kementrian Kesehatan RI.2015. Kesehatan Dalam Kerangka Sustainable Development Goals (SDGs).Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2015. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Konsep Tumbuh Kembang (BBL)

KONSEP TUMBANG A.     Pola pertumbuhan dan perkembangan Pola pertumbuhan dan perkembangan merupakan peristiwa yang terjadi selama pr...